Tren Penerapan Panel Surya di Dunia Selama Pandemi

Pandemi diprediksi masih akan menjadi masalah global selama beberapa waktu kedepan, namun bukan berarti perkembangan energi baru terbarukan (EBT) akan terhenti total. Investasi untuk memanfaatkan EBT masih terus menjadi topik yang dibicarakan. Permintaan untuk beralih dan memanfaatkan EBT pun terus meningkat.

Dengan kata lain, tren penerapan EBT sendiri masih bergerak selama pandemi ini. Termasuk salah satunya penggunaan panel surya sebagai sumber energi cadangan atau energi utama. Tren ini masih terus berkembang, walau memang dalam praktiknya, pandemi memberikan kondisi serta tantangan yang benar-benar berbeda dari yang direncanakan.

 

Proyek EBT terhambat di sejumlah negara

Di awal wabah COVID-19, beberapa laporan menganalisis bahwa pasar tenaga surya global pun ikut terdampak. Terutama terkait permintaan persediaan material pembuatan panel surya itu sendiri. Dampak yang paling besar dirasakan di negara-negara seperti Australia, Amerika Latin, Brazil, Mexico, Afrika Selatan, hingga di Indonesia sendiri.

Proyek pengembangan serta pemanfaatan EBT terhambat di beberapa negara tadi karena melemahnya mata uang mereka terhadap Dollar AS. Di saat yang bersamaan, iklim investasi juga menurun cukup drastis. Hal ini mengakibatkan beberapa raksasa EBT dunia meminta untuk memberhentikan beberapa proyek EBT itu sendiri.

Tidak semua negara terdampak, apalagi mengingat ada beberapa negara yang sudah mengelola EBT dengan lebih efisien seperti India dan Vietnam. Bahkan, beberapa waktu belakangan ini, Tiongkok sudah memulai kembali proses industri panel surya serta EBT yang lain di tengah pandemi.

 

Terhambatnya distribusi material produksi panel surya

Dikarenakan kondisi ekonomi beberapa negara yang masih terbilang tidak stabil selama pandemi ini, sudah tentu akan menghambat proses distribusi material produksi panel surya. Tidak hanya karena melemahnya mata uang seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya, efisiensi tenaga kerja yang dilakukan juga memberi dampak cukup besar.

Selain itu, kondisi pandemi juga menuntut beberapa investor, pengusaha, bahkan instansi pemerintahan untuk mengambil keputusan yang lebih prioritas. Salah satunya dengan mengerahkan tenaga dan dana untuk produksi kelengkapan medis, vaksin, dan keperluan lainnya untuk penanganan pandemi ini sendiri.

Tidak heran jika kemudian proyek EBT sedikit mengalami penundaan, termasuk terhambatnya distribusi material produksi panel surya tadi. Bagi beberapa negara dengan angka terpapar COVID-19 tinggi, meneruskan proyek EBT sudah tentu bukan hal yang dianggap mendesak sekarang ini.

 

Berkaca pada Vietnam, negara dengan pengembangan panel surya tercepat di ASEAN

Namun, seperti sudah yang disinggung juga di atas, tidak semua negara yang mengalami hambatan dalam proses pengembangan panel surya. Salah satunya yang terus bergerak dengan signifikan adalah Vietnam. Bahkan, Vietnam kini dikenal dengan julukan solar power house karena efisiensi proyek yang dilakukan dalam waktu singkat.

Sampai di tahun 2019, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Vietnam sudah masuk dalam kapasitas skala besar. Pertumbuhannya hampir 50 kali lipat dari kapasitas PLTS Vietnam di tahun 2017. Dalam dua tahun saja, negara ini sudah berhasil menjalankan pengembangan dan pemanfaatan EBT sebanyak itu.

Hal ini mungkin terjadi karena pemerintah Vietnam terbilang cepat tanggap dalam melihat kemungkinan krisis energi di masa depan dan dengan cepat melakukan proyek EBT untuk mengamankan pasokan energi secara jangka panjang. Kebijakan yang dibuat pun strategis, ideal, dan konsisten.

Vietnam menyiapkan proyek pemanfaatan panel surya sesuai dengan karakter negaranya, baik itu secara ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya. Desain dan pembiayaannya dibuat adaptif dan dapat diimplementasikan dengan tepat serta efisien.

 

Apa yang Indonesia bisa pelajari dari Vietnam perihal panel surya

Berkaca dari tren penerapan panel surya yang diterapkan oleh Vietnam ini, sebenarnya ada hal yang bisa diadopsi sendiri oleh negara kita. Salah satu yang utama adalah komitmen politik kuat dalam menentukan target serta rancangan pengembangan serta pemanfaatan panel surya dengan strategis.

Lalu, bagaimana cara meyakinkan masyarakat untuk beralih menggunakan EBT ini? Mari mulai dengan literasi. Pastikan rakyat tahu akan pentingnya beralih ke panel surya. Berikutnya dan yang tidak kalah penting juga adalah memungkinkan rakyat beralih ke panel surya dengan skema pembayaran yang tidak memberatkan. Salah satu opsinya adalah pemasangan panel surya atap dari SolarKita yang juga menawarkan berbagai skema pembayaran untuk memudahkan masyarakat beralih ke EBT.

Written by Jeliana Gabrella S. | 10 Feb 2021