Sustainable Living Tidak Mahal, Tetapi Bisa Jadi Lebih Hemat

Banyak orang beranggapan bahwa gaya hidup berkelanjutan atau sustainable living adalah hal yang mahal dan sulit diterapkan. Namun, jika dilakukan dengan bijak, sustainable living justru bisa menghemat biaya dalam jangka panjang. Sustainable living mengacu pada pola hidup yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan cara lebih efisien dalam menggunakan sumber daya alam, energi, dan bahan baku. Tidak hanya membantu menjaga planet ini, tetapi juga bisa memberikan keuntungan finansial bagi mereka yang menjalankannya.

1. Mengurangi Penggunaan Energi untuk Menghemat Biaya

Salah satu aspek penting dari gaya hidup berkelanjutan adalah efisiensi energi. Mengurangi konsumsi energi tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat secara signifikan menurunkan biaya rumah tangga. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan meliputi:

  • Mengganti lampu pijar dengan lampu LED yang lebih hemat energi. Menurut U.S. Department of Energy, lampu LED menggunakan energi hingga 75% lebih sedikit dan bertahan 25 kali lebih lama dibandingkan lampu pijar.
  • Mematikan perangkat elektronik yang tidak digunakan atau menggunakan stop kontak cerdas untuk menghindari konsumsi listrik berlebih dari perangkat dalam keadaan siaga.
  • Memanfaatkan energi terbarukan, seperti panel surya, untuk kebutuhan listrik rumah tangga. Investasi awal mungkin besar, tetapi dalam jangka panjang bisa memberikan penghematan signifikan dalam tagihan listrik.

Langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga mengurangi biaya energi secara drastis. Di banyak negara, orang yang menerapkan langkah-langkah ini melaporkan penurunan tagihan listrik hingga 30-50%.

2. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan yang Tahan Lama

Banyak produk yang ramah lingkungan mungkin terlihat lebih mahal pada awalnya, tetapi sebenarnya lebih tahan lama sehingga lebih hemat dalam jangka panjang. Misalnya, menggunakan:

  • Tas belanja kain alih-alih plastik sekali pakai. Meskipun tas kain mungkin lebih mahal saat dibeli pertama kali, tas ini bisa digunakan berulang kali dan mengurangi kebutuhan untuk membeli kantong plastik secara terus-menerus.
  • Produk pembersih rumah tangga yang dibuat dari bahan alami atau ramah lingkungan mungkin sedikit lebih mahal, namun lebih aman digunakan dan lebih tahan lama. Selain itu, Anda bisa membuat produk pembersih sendiri dengan bahan-bahan alami seperti cuka dan baking soda, yang harganya jauh lebih murah dan aman untuk lingkungan.
  • Investasi dalam produk yang lebih tahan lama, terutama yang bisa digunakan kembali (reusable), mengurangi frekuensi pembelian barang sekali pakai dan pada akhirnya mengurangi pengeluaran.

3. Pengurangan Limbah dan Penghematan Sumber Daya

Sustainable living sering kali berfokus pada pengurangan limbah. Meminimalkan sampah tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga dapat menghemat uang. Contoh:

  • Mengurangi pembelian air kemasan dengan membawa botol air sendiri. Biaya air kemasan dapat bertambah secara signifikan dalam jangka panjang. Dengan membawa botol sendiri, Anda bisa menghemat pengeluaran sekaligus mengurangi sampah plastik.
  • Mengurangi pemborosan makanan dengan cara merencanakan menu mingguan dan memasak sesuai kebutuhan. Membuang makanan yang tidak terpakai adalah salah satu bentuk pemborosan ekonomi. Menurut FAO, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya secara global, yang setara dengan lebih dari $1 triliun biaya makanan yang hilang.

Dengan lebih berhati-hati dalam belanja makanan dan mengurangi limbah, Anda dapat menghemat hingga 20-30% dari total anggaran belanja rumah tangga.

4. Transportasi Ramah Lingkungan yang Lebih Efisien

Memilih transportasi ramah lingkungan juga bisa menghemat banyak biaya. Beberapa alternatif yang lebih hemat meliputi:

  • Menggunakan transportasi umum atau bersepeda untuk perjalanan singkat alih-alih mengandalkan kendaraan pribadi. Selain lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan mobil pribadi dapat menghemat bahan bakar dan biaya perawatan kendaraan.
  • Jika memungkinkan, beralih ke kendaraan listrik yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan tidak terlalu mahal dalam perawatan jangka panjang dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

Selain itu, berjalan kaki atau bersepeda bukan hanya menghemat uang, tetapi juga baik untuk kesehatan, sehingga mengurangi potensi biaya kesehatan di masa depan.

5. Bertani Skala Kecil dan Berkebun Sendiri

Menanam sayuran atau buah-buahan di kebun sendiri, atau bahkan di pot kecil di balkon, bisa menjadi cara yang menyenangkan dan hemat untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Dengan berkebun, Anda dapat:

  • Menghemat uang belanja makanan.
  • Mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari proses pengiriman dan distribusi makanan.
  • Memanfaatkan sisa makanan organik sebagai pupuk alami (kompos), yang juga mengurangi jumlah sampah.

Selain lebih sehat karena hasil kebun bebas pestisida, berkebun juga dapat menciptakan keterlibatan positif dalam lingkungan dan mendukung konsumsi yang lebih sadar.

Sustainable living tidak harus mahal. Banyak praktik sederhana seperti menghemat energi, mengurangi limbah, dan memilih produk tahan lama yang tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga membantu menghemat uang dalam jangka panjang. Dengan perubahan kecil, siapa pun dapat mulai menjalani hidup yang lebih berkelanjutan tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Selain itu, keberlanjutan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal menjaga bumi dan sumber dayanya untuk generasi mendatang.

Sumber:

  • U.S. Department of Energy. (2021). LED Lighting.
  • FAO. (2019). Food Loss and Food Waste.
  • UNEP. (2022). Sustainable Living: Practical Steps for Households

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 01 Nov 2024