Peran Penting Renewable Energy yang Bisa Jadi Penyelamat 2021

Apa itu renewable energy? Apakah berbeda dari energi listrik maupun gas yang biasa digunakan sehari-hari? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu pasti pernah terlintas di pikiran Anda. Renewable energy memang masih dianggap sebagai solusi modern, namun nyatanya sudah bisa digunakan secara masif sejak beberapa tahun belakangan. Lantas, bagaimana renewable energy bisa menjadi solusi di tahun 2021 dan mengapa harus diprioritaskan? Berikut ini ulasannya. 

 

Bagaimana renewable energy bekerja

 

Renewable energy terdiri dari beberapa jenis berbeda, yakni energi solar, angin, laut, hydropower, bioenergi, dan panas bumi. Misalnya pada energi solar yang terbentuk oleh sinar matahari. Meskipun cuaca sedang mendung, panel surya masih dapat mengubah sedikit dari sinar matahari menjadi energi listrik.

 

Caranya, photovoltaic atau sel solar mengkonversikan sinar matahari menjadi listrik secara langsung. Sementara itu, ada pula concentrated solar power (CSP) yang menggunakan cermin untuk mengubah sinar matahari menjadi panas dan uap untuk menggerakkan turbin yang mampu menghasilkan listrik.

 

Pada dasarnya, setiap renewable energy ini memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan listrik tanpa harus mengeksploitasinya. Seperti dengan memanfaatkan arus ombak laut, angin maupun arus air untuk menggerakkan turbin, panas bumi, hingga limbah.

 

Percepatan perkembangan renewable energy

 

Menurut data yang diambil dari International Energy Agency (IEA), jika kita ingin mencapai target untuk mengurangi emisi hingga ke titik terendah, maka diperlukan akselerasi perkembangan renewable energy sekarang juga. Masih dibutuhkan inovasi-inovasi baru dalam teknologi renewable energy agar bisa menekan biaya produksi dan mempercepat proses instalasi secara global. Untuk itu, IEA merancang 5 strategi untuk mempercepat perkembangan renewable energy yang semestinya dilakukan oleh instansi negeri dan swasta di dunia.

 

Pertama, pemerintah setempat perlu meninjau kembali portofolio teknologi renewable energy agar memastikan bahwa teknologi tersebut cukup fleksibel dan selaras dengan kepentingan bersama. Kedua, perlu peningkatan pendanaan dalam divisi Research & Development perihal inovasi renewable energy. Ketiga, lihat kembali seluruh komponen dari value chain (model bisnis) dari produksi hingga distribusi renewable energy agar semuanya merata. Keempat, mobilisasi keuangan swasta untuk membangun infrastruktur renewable energy yang memadai. Terakhir, bekerja sama secara global melalui hubungan multilateral untuk saling membantu percepatan perkembangan renewable energy.

 

Target negara ASEAN perihal renewable energy

 

Negara-negara di ASEAN telah menetapkan target 23% pemakaian energi menggunakan renewable energy di tahun 2025, mengingat kebutuhan energi di ASEAN akan meningkat sebesar 50%. Deklarasi ini pun didorong karena adanya peningkatan sebesar 2.5 kali dalam pangsa renewable energy modern ASEAN di tahun 2019-2020 bila dibandingkan dengan tahun 2014.

 

Target ASEAN perihal penggunaan renewable energy dipercaya mampu mendorong industri lokal untuk bergerak maju. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana Malaysia sudah menjadi produsen sel solar terbesar ke-3 di dunia. Namun, ada beberapa kendala dalam penggunaan dan perkembangan renewable energy di ASEAN. Salah satunya yakni masih kurangnya dukungan dan saluran dana untuk sektor renewable energy.

 

Sementara itu, di negara seperti Indonesia dan Filipina pun masih sulit untuk mendistribusikan infrastruktur renewable energy secara merata. Oleh karenanya, perusahaan swasta penyedia panel surya seperti SolarKita bergerak untuk menyediakan sistem panel surya atap berskala mikro ke sektor rumah tangga. Dengan begitu, SolarKita berkomitmen untuk membangun komunitas pengguna sistem panel surya atap dan mempercepat transisi penggunaan renewable energy di Indonesia.

 

Dampak yang dihasilkan oleh renewable energy

 

Jika berbicara soal dampak positif dari penggunaan renewable energy, pasti tidak jauh dari dampaknya terhadap keberlangsungan Bumi. Renewable energy dapat mengurangi emisi pemanasan global karena proses produksi, distribusi, instalasi, dan operasinya menghasilkan sedikit emisi saja.

 

Kemudian, penggunaan renewable energy seperti panel surya juga dapat menurunkan polusi lingkungan. Selama ini, pemakaian listrik bergantung pada pembangkit listrik bertenaga bahan bakar fosil yang menghasilkan polusi besar bagi lingkungan dan kesehatan publik. Sehingga, renewable energy pun secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

 

Berbeda dengan teknologi industri bahan bakar fosil yang lebih mengandalkan mesin, infrastruktur renewable energy bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan karena masih membutuhkan manusia untuk proses instalasi dan maintenance. Contohnya seperti data dari The Solar Foundation yang mengungkapkan bahwa industri energi solar di AS mempekerjakan 260 ribu orang, 25% lebih banyak dari tahun sebelumnya. Jadi, bisa dipastikan bahwa renewable energy tidak hanya bermanfaat bagi kondisi lingkungan, tetapi juga bisa jadi penyelamat ekonomi di tahun 2021.

Written by Nonny Anasih | 11 Jan 2021