Jumlah Sampah di Bumi dan Langkah untuk Menguranginya

Sampah telah menjadi salah satu masalah lingkungan paling serius di dunia saat ini. Setiap tahunnya, jumlah sampah di bumi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi. Berdasarkan laporan dari World Bank, diperkirakan dunia menghasilkan sekitar 2,01 miliar ton sampah setiap tahun, dan angka ini diproyeksikan meningkat hingga 3,4 miliar ton pada tahun 2050 jika tidak ada perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah. Jumlah sampah yang terus bertambah ini mencemari lingkungan, merusak ekosistem, dan mengancam kesehatan manusia. Artikel ini akan mengulas jumlah sampah di dunia saat ini, serta langkah-langkah penting yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatifnya.

Jumlah Sampah di Dunia

Menurut The World Bank’s What a Waste 2.0 report, Asia Timur dan Pasifik adalah kawasan penghasil sampah terbesar di dunia, menghasilkan sekitar 23% dari total sampah global. Amerika Serikat, sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi, menghasilkan sampah per kapita yang lebih besar dibandingkan negara-negara berkembang. Di Indonesia sendiri, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, negara ini menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah, dengan 14% di antaranya adalah plastik. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah plastik dapat berakhir di laut dan mengancam kehidupan ekosistem laut.

Berbagai jenis sampah ini memiliki dampak berbeda terhadap lingkungan. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat menghasilkan gas metana yang berkontribusi pada pemanasan global ketika terurai di tempat pembuangan akhir. Sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai, dan selama itu, ia mencemari tanah dan lautan serta mengancam kehidupan hewan.

Langkah-Langkah untuk Mengurangi Sampah

Mengurangi sampah adalah tanggung jawab bersama, baik dari individu, masyarakat, hingga pemerintah. Berikut adalah langkah-langkah efektif yang dapat diambil untuk mengurangi jumlah sampah di dunia:

1. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi sampah adalah dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Plastik sekali pakai, seperti kantong belanja, botol air, dan sedotan, sering kali hanya digunakan sekali lalu dibuang. Menurut laporan dari World Wildlife Fund (WWF), sekitar 8 juta ton plastik berakhir di lautan setiap tahun, yang setara dengan membuang satu truk sampah plastik setiap menitnya. Dengan menghindari plastik sekali pakai dan memilih produk yang dapat digunakan kembali, kita bisa mengurangi volume sampah plastik secara signifikan.

Cobalah untuk membawa tas kain saat berbelanja, menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan memilih sedotan logam atau bambu sebagai alternatif. Upaya ini sederhana tetapi berdampak besar dalam mengurangi jumlah sampah plastik.

2. Mendaur Ulang dan Memilah Sampah

Mendaur ulang adalah cara lain yang efektif untuk mengurangi sampah. Sampah seperti kertas, kaca, plastik, dan logam bisa didaur ulang untuk digunakan kembali, mengurangi kebutuhan untuk bahan mentah dan energi dalam produksi baru. Namun, kunci dari proses ini adalah pemilahan sampah yang benar. Sampah yang dipilah dengan baik memudahkan proses daur ulang dan mengurangi pencemaran lingkungan.

Beberapa negara, seperti Jerman dan Korea Selatan, telah menerapkan sistem pemilahan sampah yang ketat. Menurut laporan Statista, Jerman berhasil mendaur ulang lebih dari 56% sampah mereka pada tahun 2021, salah satu tingkat daur ulang tertinggi di dunia. Mengikuti contoh ini, masyarakat dapat berkontribusi dengan memisahkan sampah organik, plastik, kaca, dan logam di rumah.

3. Menerapkan Prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle

Prinsip Reduce, Reuse, Recycle atau 3R adalah pedoman yang sangat bermanfaat dalam pengelolaan sampah. Dengan mengurangi konsumsi, menggunakan kembali produk yang masih layak pakai, dan mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak digunakan, kita dapat meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan.

Sebagai contoh, reduce atau pengurangan konsumsi bisa dimulai dengan memilih produk yang dikemas secara minimalis atau membeli produk dalam jumlah besar untuk mengurangi kemasan. Reuse berarti menggunakan kembali barang-barang seperti botol kaca, wadah plastik, atau pakaian yang masih bisa dipakai. Recycle melibatkan daur ulang barang-barang seperti kertas, kardus, dan plastik. Langkah-langkah ini secara signifikan bisa mengurangi volume sampah di TPA.

4. Mendukung Produk Ramah Lingkungan

Memilih produk yang ramah lingkungan adalah salah satu cara lain untuk mengurangi sampah. Produk ramah lingkungan sering kali didesain agar lebih tahan lama atau bisa terurai secara alami. Misalnya, produk berbahan bambu, yang merupakan sumber daya terbarukan, lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik.

Beberapa perusahaan saat ini juga sudah mengembangkan kemasan yang dapat terurai atau mudah didaur ulang. Dengan membeli produk dari perusahaan yang peduli lingkungan, konsumen bisa mendorong pasar menuju produksi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.

5. Membuat Kompos dari Sampah Organik

Sampah organik seperti sisa makanan dan limbah tanaman bisa diolah menjadi kompos, yang berguna sebagai pupuk alami bagi tanaman. Menurut data dari US Environmental Protection Agency (EPA), sekitar 30% dari total sampah rumah tangga adalah sampah organik yang bisa dijadikan kompos. Dengan membuat kompos sendiri di rumah, kita bisa mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA sekaligus meningkatkan kualitas tanah di kebun atau taman.

Membuat kompos juga mudah dan tidak memerlukan banyak peralatan. Hanya dengan membuat lubang kompos atau menggunakan komposter, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk dalam beberapa minggu.

Kesimpulan

Jumlah sampah di bumi terus meningkat dan menjadi ancaman serius bagi lingkungan. Namun, kita bisa mengambil langkah-langkah sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang, menerapkan prinsip 3R, mendukung produk ramah lingkungan, dan membuat kompos dari sampah organik. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Peran serta semua pihak – mulai dari individu hingga pemerintah dan sektor swasta – sangat penting untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.

 


 

Sumber:

  • The World Bank. (2018). What a Waste 2.0: A Global Snapshot of Solid Waste Management to 2050.
  • World Wildlife Fund (WWF). (2022). Plastic Pollution and Our Oceans.
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (2022). Statistik Sampah di Indonesia.
  • Environmental Protection Agency (EPA). (2021). Composting and Food Waste Reduction.
  • Statista. (2021). Recycling Rates in Selected Countries.

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 01 Nov 2024