Bagaimana Cara Mengurangi Pencemaran Udara? Yuk, Simak Tipsnya!

Sudahkah Anda mengetahui cara mengurangi pencemaran udara? Terlebih dengan kondisi saat ini. Banyak kendaraan bermotor yang berseliweran, belum lagi penggunaan beberapa peralatan yang mengandung zat-zat polutan dalam berbagai sektor industri. Meski saat ini kita masih bisa beraktivitas seperti biasa, bukan berarti kita dapat membiarkan keadaan tersebut begitu saja. Masalahnya, jumlah produksi karbondioksida (CO2) sudah memasuki level yang cukup mengerikan.

Pada 2016, jumlah CO2 di atmosfer mencapai tingkat tertinggi dalam 800 ribu tahun terakhir ini. Berdasarkan data Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), tingkat rata-rata konsentrasi CO2 global meningkat dari 400 bagian per juta pada 2015 menjadi 403,3 bagian per juta pada 2016 lalu. Artinya, saat ini kita tengah menghadapi iklim yang lebih panas. Hal ini terjadi salah satunya akibat penggunaan bahan bakar fosil dalam aktivitas manusia sehari-hari. Bahkan di Jakarta saja, emisi CO2 bisa menjapai 206 juta ton per tahun, dengan sektor transportasi memberikan sumbangan paling tinggi sebanyak 182,5 juta ton.

Jika sudah begini, kita tentu tidak bisa tinggal diam. Perlu diambil tindakan untuk mengurangi pencemaran udara. Bagaimana caranya?

 

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Asap yang dikeluarkan kendaraan bermotor telah dikenal sebagai penyebab pencemaran udara nomor satu. Proses pembakaran bahan bakar minyak dalam kendaraan akan menghasilkan zat sulfur dioksida (SO2). Nah, zat inilah yang berperan penting dalam pencemaran udara. Tidak hanya bahan bakar minyak yang digunakan untuk kendaraan bermotor saja, seluruh bahan bakar fosil (fossil fuel) jika melalui proses pembakaran akan menghasilkan zat polutan ini.

Bahan bakar fosil sampai saat ini memang masih menjadi andalan untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Meskipun saat ini telah ditemukan inovasi berupa kendaraan bertenaga listrik, ternyata belum mampu menggeser posisi bahan bakar fosil. Ini karena bahan bakar tersebut relatif lebih murah dan mudah didapatkan. Padahal bahan bakar ini tidak dapat diperbarui sehingga ketergantungan terhadapnya bisa berbahaya,

Untuk itu, ada baiknya Anda menghindari penggunaan bahan bakar fosil ini. Selain tidak ramah lingkungan, persediaan bahan bakar ini juga semakin menipis. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil dan beralih pada kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan transportasi umum seperti bus atau KRL. Berangkat kerja dengan rekan juga bisa mengurangi polusi udara.

 

Hindari merokok

Anda mungkin beranggapan bahwa rokok tidak akan terlalu berpengaruh besar terhadap polusi udara. Sekilas, asap yang ditimbulkan rokok memang tidak sebanyak asap kendaraan atau pabrik. Namun, benarkah anggapan tersebut? Ternyata anggapan bahwa asap rokok tidak menyumbang polusi udara sama sekali salah.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Tobacco Control Unit dari Italy National Cancer Institute, diketahui bahwa rokok justru menghasilkan zat polutan yang lebih banyak daripada sebuah mobil diesel. Dalam penelitian tersebut, tiga rokok dengan kandungan 1 mg nikotin ternyata mampu menghasilkan zat polutan 10 kali lebih banyak dibandingkan mobil diesel yang dinyalakan selama 30 menit.

Temuan ini jelas mengejutkan karena selama ini memang banyak yang beranggapan bahwa rokok tidak terlalu berpengaruh dalam pencemaran udara. Jadi, setelah mengetahui dampak yang berbahaya ini, ada baiknya Anda tidak merokok. Selain bisa mencemari udara, rokok juga bisa mengganggu kesehatan Anda. Rokok telah dikenal sebagai penyebab utama kanker paru-paru hingga saat ini.

 

Menanam lebih banyak tumbuhan

Anda tentu sudah sering mendengar tips yang satu ini. Bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah, guru-guru sering memberi pelajaran bahwa menanam pohon dapat mengurangi polusi udara. Hal ini dikaitkan dengan proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan. Proses ini membutuhkan karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2).

Ternyata hal ini benar. Jadi, tidak mengherankan jika penggundulan hutan bisa mempengaruhi pencemaran udara. Saat jumlah tumbuhan semakin berkurang, maka tingkat pencemaran udara juga akan naik. Sebaliknya, saat jumlah tumbuhan semakin banyak, tingkat pencemaran udara juga bisa dikurangi.

Mengetahui banyaknya manfaat tumbuhan, mustahil bagi Anda untuk mengabaikan tips ini. Sebagai langkah awal, Anda bisa menanam pohon di lingkungan sekitar rumah. Anda bisa menanam pohon bungur atau mahoni yang mampu mereduksi zat-zat penyebab polusi udara. Anda juga bisa meletakkan tanaman hias seperti palem merah di dalam rumah.

 

Reduce, reuse, recycle

Poin ini merupakan langkah yang sering digalakkan oleh aktivis pecinta lingkungan dan pihak-pihak yang terkait dengan konservasi alam. Ternyata selain untuk melindungi alam, tiga langkah ini juga bisa digunakan untuk mengurangi polusi udara. Reduce, reuse, and recycle memang dirumuskan untuk bisa mengurangi beragam jenis polusi, tidak hanya polusi udara saja tetapi juga polusi air. Bagaimana tepatnya 3R membantu mengurangi polusi?

Anda bisa mulai melakukan recycle. Dengan recycle atau daur ulang, Anda bisa meminimalisir penggunaan material mentah untuk produksi barang baru. Proses ini juga akan membantu untuk mengurangi emisi gas buang industri. Sampah-sampah yang berupa benda padat bisa menyebabkan munculnya gas rumah kaca yang menyebabkan pencemaran. Nah, recycle akan mencegah benda-benda padat terbuang menjadi sampah sehingga polusi bisa dikurangi.

Tidak hanya itu, 3R juga punya manfaat dari segi sosial. Proses recycle akan membantu menciptakan lapangan baru sehingga bisa mengurangi angka pengangguran. Mengolah sampah menjadi barang baru yang bisa digunakan kembali membutuhkan keterampilan khusus. Mengajarkan pada orang lain keterampilan ini akan membantu mereka untuk mengambangkan skill baru. Manfaatnya, mereka bisa menggunakan skill tersebut untuk bekerja atau membuka usaha.

 

Menggunakan energi ramah lingkungan

Berkat teknologi, saat ini telah ditemukan beberapa inovasi yang bisa mengurangi pencemaran udara. Dengan inovasi ini, bisa ditemukan beberapa energi alternatif. Dengan teknologi ini, Anda tidak perlu lagi bergantung pada energi yang bisa menghasilkan zat-zat polutan seperti bahan bakar fosil. Sekarang Anda bisa mulai meninggalkan bahan bakar ini.

Energi alternatif ini berupa energi panas bumi (geothermal), energi angin, energi biomassa, dan energi surya. Beberapa menyebut energi alternatif ini sebagai green power karena sifatnya yang bisa diperbarui dan tidak melindungi segala proses alami yang terjadi di muka bumi. Semua energi yang disebutkan sebenarnya sangat mudah ditemukan, namun teknologi untuk mengolahnya menjadi energi memang baru ditemukan akhir-akhir ini.

Sebagai contoh, coba Anda lihat energi surya. Sumber utama energi ini adalah sinar matahari yang setiap hari menyinari bumi sehingga tidak akan terjadi kelangkaan energi. Selain itu, sinar matahari juga tidak akan mencemari udara di sekitar Anda. Sinar matahari bisa menjadi energi yang bermanfaat berkat ditemukannya teknologi photovoltaic atau PV.

Dengan photovoltaic, sinar matahari bisa diubah menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Kemampuan ini membuat energi surya menjadi salah satu energi alternatif yang populer. Saat ini, permintaan terhadap pemasangan panel surya terus meningkat. Teknologinya pun makin berkembang dan makin praktis untuk digunakan. Penggunaan energi surya sebagai sumber energi alternatif sangatlah cocok dimanfaatkan di negara tropis seperti Indonesia.

 

Tingkat pencemaran udara semakin hari memang semakin memprihatinkan. Hal ini kemudian memunculkan beragam masalah, salah satunya adalah penyakit pernapasan yang sangat berbahaya. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Anda, cobalah untuk mengikuti langkah-langkah yang telah disebutkan di atas. Share juga artikel ini untuk mengajak lebih banyak orang mengurangi pencemaran udara!

Written by Annisa Hening Noorvitasari | 11 Oct 2018