Alasan yang Tepat Untuk Memasang Panel Surya di Masa ‘New Normal’

Pandemi Covid-19 sudah menjangkit Indonesia selama kurang lebih 4 bulan. Aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikeluarkan pemerintah demi mengurangi angka penularan. Dengan adanya kebijakan tersebut, kita bekerja maupun mengerjakan aktivitas lainnya wajib di rumah saja. Namun, mulai bulan Juni ini pemerintah mulai menerapkan kebijakan untuk menghadapi ‘New Normal’ atau tatanan kehidupan baru di masa pandemi. Hal ini dikarenakan tidak memungkinkannya dilakukan pembatasan kegiatan di luar terus-menerus melihat kondisi ekonomi yang masih melemah.

Para ilmuwan di seluruh dunia juga sedang berusaha untuk menciptakan vaksin untuk virus yang menyebabkan pandemi ini. Untuk itu, kesempatan berakhirnya pandemi ini ada di depan mata. Kesempatan ini dapat Anda manfaatkan untuk mulai memasang Panel Surya. Kenapa memasang Panel Surya di masa ‘New Normal’ merupakan keputusan yang tepat? Mari simak tulisan di bawah!

1. Menghindari Pembengkakan Tagihan Listrik Seperti Saat PSBB dan WFH

Seperti yang kita tahu, bulan ini terdapat lonjakan tagihan listrik karena banyaknya aktivitas yang dilakukan di rumah. Kenaikan tagihan bahkan ada yang mencapai 200 persen, 500 persen, dan 1000 persen. PLN mencatat tagihan listrik yang bengkak ini karena diberlakukannya kebijakan untuk bekerja dari rumah (work from home) dan juga perubahan sistem catat meter kWh penggunaan listrik karena adanya kebijakan PSBB. Kita dapat memulai penghematan listrik dengan memasang Panel Surya. Jika Anda memasang Panel Surya, Anda dapat memproduksi energi listrik sendiri di rumah dengan memanfaatkan energi dari matahari secara cuma-cuma. Selain itu, kapasitas energi listrik yang Anda pasang pada Panel Surya dapat disesuaikan dengan target penghematan Anda.

Anda juga dapat mengekspor kelebihan energi listrik (excess power) kepada PLN. Listrik yang diekspor akan akan dicatat oleh meter Expor-Impor (Exim) milik PLN dan dijadikan kredit oleh PLN. Kredit tersebut akan mengurangi tagihan listrik bulanan Anda. Melalui sistem ini, Anda dapat dengan mudah menghemat pengeluaran Anda untuk membayar tagihan listrik. Tidak ada lagi pembengkakan tagihan seperti saat PSBB kemarin.

2. Mengurangi Sumbangan Polusi Udara

Pandemi Covid-19 menurunkan emisi karbon hingga 5% di dunia menurut hasil penelitian The Global Carbon Project. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk kita tetap menjaga kesehatan udara. Salah satunya dengan mengurangi produksi emisi karbon. Bagaimana caranya? Mulai menggunakan Panel Surya dapat menjadi pilihan.

Tahukah Anda? Listrik yang selama ini kita gunakan dihasilkan dari bahan bakar fosil. Hasil pembakaran itu, dikutip dari Forbes, menyumbang 25% emisi gas berbahaya di dunia. Sekitar 89,75% pembangkit listrik di Indonesia menggunakan bahan bakar fosil dan hanya 10,25% pembangkit yang menggunakan energi terbarukan (pembangkit listrik tenaga surya, tenaga air, tenaga panas bumi, tenaga surya, dan tenaga angin). Penggunaan bahan bakar fosil ini akan memengaruhi kondisi lingkungan, yaitu terjadinya degradasi lingkungan atau penurunan kualitas lingkungan. Hal ini dikarenakan hasil pembakaran bahan bakar fosil menyumbangkan emisi gas rumah kaca seperti CO2, CH4 dan N2O. Hasil emisi gas ini dapat memengaruhi kondisi iklim.

Dengan berkurangnya emisi karbon pada masa pandemi, maka ada peluang untuk mengurangi produksi emisi gas dengan mulai menggunakan energi terbarukan. Dengan energi matahari di Indonesia yang besar, kita dapat memulai perubahan. Semakin berkurangnya emisi gas, kita akan mendapatkan udara yang bersih demi menjaga kesehatan kita dan keluarga.

Sekarang Anda sudah lebih memahami keuntungan apa saja yang didapat jika mulai memasang Panel Surya di masa ‘New Normal’ ini. Mari kita buat bumi yang lebih sehat lagi sehingga lahir ‘Real Normal’, di mana energi terbarukan mulai mendunia. Ingin menjadi salah satu yang mewujudkannya? Hubungi kami di www.solarkita.com/contact.

Written by Naura Nady Salsabila | 07 Jul 2020