- Our Contribution:
- CO2 Avoided Kg =
5 Pertanyaan yang Sering Diajukan Pemilik Rumah Sebelum Memasang Panel Surya
Sebelum Anda memasang Panel Surya di rumah, tentu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Di tahap awal, sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan perusahaan penyedia jasa pemasangan Panel Surya, agar Anda dapat menggunakan sistem Panel Surya sesuai dengan kebutuhan listrik Anda. Di artikel kali ini kami akan merangkum beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pelanggan SolarKita sebelum melakukan pemasangan Panel Surya di properti nya. Apa saja pertanyaan yang sering diajukan? Cek info berikut:
Apakah atap rumah Saya kuat menahan beban Panel Surya?
Sebelum memasang Panel Surya di rumah Anda, diwajibkan dilakukan survei lokasi dahulu oleh perusahaan yang akan memasang Panel Surya tersebut. Salah satu hal yang akan diperiksa adalah apakah struktur rumah Anda akan kuat menahan beban yang dimiliki oleh Panel Surya. Beban rata-rata dari Panel Surya (per unit) berukuran standar (1x2 Meter) adalah sekitar 22 kg/Panel. Pada umumnya jika struktur atap rumah Anda sudah menggunakan baja ringan, maka struktur akan kuat untuk menahan beban tersebut. Jika struktur atap rumah Anda menggunakan bahan kayu/kaso, maka perlu dicek secara khusus apakah kayu-kayu yang digunakan masih dalam keadaan baik dan kuat.
Berapa penghematan yang bisa Saya dapatkan jika memasang Panel Surya di rumah?
Total penghematan yang didapatkan oleh pengguna sistem Panel Surya Atap sangat bergantung dengan pola pemakaian listrik Anda. Rata-rata pemilik sistem dengan pola pemakaian listrik yang normal bisa menghemat biaya listrik hingga 50% per bulannya. Namun, bila pemilik rumah menjalankan pola hidup yang hemat listrik, penghematan yang didapatkan dapat mencapai 70%. . Untuk mendapatkan gambaran terkait penghematan yang bisa Anda dapatkan, Anda dapat berkonsultasi dengan konsultan Panel Surya Anda. Konsultan tersebut dapat melakukan simulasi perhitungan berdasarkan pola konsumsi listrik saat ini. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi dasar dalam pembuatan rekomendasi Daya Panel Surya yang akan dipasang di rumah Anda.
Bagaimana cara Saya menjual listrik ke PLN?
Berdasarkan peraturan Permen ESDM No. 49 tahun 2018, pelanggan PLN yang menggunakan Panel Surya di properti nya dapat mendistribusikan listrik Panel Surya yang tidak terpakai di rumah ke jaringan listrik PLN. Hal ini adalah bentuk insentif yang dirancang pemerintah untuk mendorong penggunaan Panel Surya di Indonesia. Agar dapat mengirim listrik ke PLN, meteran listrik yang ada di rumah Anda harus diganti dengan Meter Exim (Ekspor-Impor). Meter Exim ini berfungsi untuk mencatat listrik yang Anda kirim (Ekspor) ke PLN dan Anda beli (Impor) ke PLN. Pada akhir bulan PLN akan merekap transaksi expor & impor tersebut, hasil listrik export Anda akan menjadi kredit yang akan mengurangi biaya impor (Beli) Anda dari PLN. Sebagai info tambahan, meter exim adalah meteran pasca bayar, jadi jika Anda menggunakan meteran prabayar (token) maka meteran akan diganti menjadi pascabayar.
Apakah Panel Surya tetap berfungsi di malam hari atau ketika hujan?
Panel Surya membutuhkan cahaya matahari untuk dapat memproduksi listrik. Ketika hujan, cahaya matahari tetap dapat diserap oleh panel surya selama masih ada sinar matahari. Namun tingkat produksinya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kondisi cuaca yang cerah, hal ini disebabkan karena banyak cahaya matahari yang terhalang oleh awan hujan. Saat malam hari, Panel Surya tidak mendapatkan cahaya matahari sehingga sistem tidak dapat memproduksi listrik. Di malam hari jika Anda menggunakan sistem Panel Surya On-Grid Regular maka rumah Anda secara otomatis akan mengambil listrik dari PLN. Jika Anda menggunakan sistem Hybrid, rumah akan mengambil listrik dari baterai dahulu, dan baru mengambil listrik dari PLN apabila listrik yang tersimpan di baterai sudah habis.
Bagaimana cara menentukan penggunaan listrik dari Panel Surya atau PLN?
Dalam sebuah sistem Panel Surya terdapat komponen yang disebut inverter. Selain berfungsi untuk mengubah arus DC (searah) menjadi AC (dua arah), inverter juga berfungsi untuk memastikan bahwa listrik yang berasal dari panel surya akan diutamakan untuk penggunaan konsumsi listrik rumah dahulu. Jika produksi listrik dari Panel Surya tidak mencukupi kebutuhan rumah maka secara otomatis rumah akan mengambil listrik dari PLN. Proses ini berjalan secara otomatis dan tidak dibutuhkan alat tambahan apapun untuk mengatur sumber listrik yang digunakan.
Lima pertanyaan di atas adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh klien SolarKita. Jika Anda memiliki pertanyaan lainnya yang tidak terjawab di artikel ini, silahkan menghubungi tim SolarKita, konsultan kami akan dengan senang hati membantu Anda. Anda dapat menghubungi kami di www.solarkita.com atau halo@solarkita.com untuk informasi lebih lanjut.
Written by Naura Nady Salsabila | 09 Jun 2020