Sumber Energi Terbarukan di Indonesia Dalam Jumlah Melimpah dan Siap Gantikan Energi Fosil

Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alam yang ada di sekitar. Energi terbarukan bersifat kekal alias tidak akan habis jika dikelola dengan baik, sehingga bisa dimanfaatkan secara terus menerus. Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat banyak dan diyakini mampu menggantikan energi fosil yang selama ini digunakan sebagai sumber energi.

Per 2018 lalu, total bauran energi terbarukan yang digunakan untuk pembangkit listrik masih mencapai 12,4%. Ini menunjukkan kalau Indonesia belum memaksimalkan potensi sumber energi terbarukan. Padahal, Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi sumber daya alam dan sumber energi terbesar di dunia. Terlebih, Global Subsidies Initiative (GSI) merekomendasikan agar Indonesia serius mengembangkan sumber energi terbarukan.

Wacana mengenai pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia sebetulnya sudah lama menjadi salah satu program pemerintah. Ada dua alasan utama mengapa penggunaan sumber energi terbarukan begitu penting. Pertama, karena energi fosil semakin menipis, sementara konsumsi domestik terus saja meningkat. Kedua, sumber energi fosil meninggalkan polusi yang menyebabkan pemanasan global.

Sumber energi terbarukan sejauh ini masih dianggap sebagai energi alternatif. Kurangnya mediasi dan promosi dari otoritas pemerintah dan penggagas pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi kendalanya. Untuk itu, simak beberapa sumber energi terbarukan di Indonesia dalam jumlah melimpah yang bisa gantikan energi fosil.

 

Matahari

Berbeda dengan negara-negara di belahan dunia lain, Indonesia sangat beruntung berada di lokasi dengan iklim tropis di mana matahari selalu menyinari sepanjang tahun. Ini seharusnya dimanfaatkan secara sungguh-sungguh, baik itu dalam skala besar maupun skala besar.

Untuk skala kecil, bisa memanfaatkan teknologi panel surya di atap rumah sebagai pengganti energi listrik. Sementara untuk skala besar, sudah ada beberapa instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), diantaranya di PLTS Karangasem dan PLTS Solor Barat.

 

Panas Bumi (Geothermal)

Selain pancaran cahaya dari matahari, panas bumi juga bisa dijadikan sebagai sumber energi. Energi panas bumi dihasilkan dan tersimpan di dalam bumi. Meski berlimpah, ekonomis dan ramah lingkungan, kendala yang ditemui adalah mengenai teknologi yang masih minim dan eksploitasi yang praktis hanya bisa dijangkau di daerah tertentu yang dilewati lempeng tektonik.

 

Biomassa

Biomassa merupakan energi terbarukan yang berasal dari bahan biologis organisme hidup di bumi ini yang meliputi manusia, tumbuhan dan hewan. Khusus manusia dan hewan, contoh biomassa adalah tinja. Sementara tumbuhan bisa berupa tanaman, pohon, limbah pertanian, limbah hutan, dan sebagainya.

 

Air

Diyakini air adalah sumber energi terbarukan yang hingga kini paling banyak dimanfaatkan. Melimpahnya air yang berasal dari sungai, danau dan laut membuat pemanfaatan di dunia mencapai 20 persen dari total energi dunia lewat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Di Indonesia sendiri, sudah banyak PLTA yang dibangun di lokasi-lokasi strategis, seperti di Cirata, Sigura-gura dan Jatiluhur. PT PLN bahkan bakal membangun PLTA terbesar di Indonesia di Kalimantan Utara. Diyakini, energi yang bisa dihasilkan di PLTA tersebut adalah mencapai 1.350 megawatt.

 

Angin

Selain air, angin juga sering dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Contoh instalasinya adalah dengan menggunakan kincir angin, di mana angin dikonversi menjadi energi listrik. Meski energi ramah lingkungan ini sangat menjanjikan, penerapannya haruslah dilakukan di daerah yang memiliki kecepatan angin stabil dan konstan. Belanda dan Amerika Serikat adalah negara yang sudah menerapkan sumber energi terbarukan ini secara canggih.

Indonesia bukannya tak berpotensi. Data dari ESDM menyebut bahwa banyak sekali wilayah di Indonesia yang bisa menjadi sumber tenaga angina besar. Misalnya, wilayah Sidrap dan Janepento di Sulawesi Selatan diklaim memiliki energi listrik dari angina lebih dari 200 MW. Sukabumi, Garut dan Lebak disebut-sebut mempunyai potensi lebih dari 100 MW Belum lagi kota-kota lainnya seperti Lombok, Tanah Laut dan Pandeglang.

 

Biofuel

Beberapa orang mengartikan biofuel sebagai bahan bakar hayati yang berbentuk padat, cair dan gas yang didapat dari bahan-bahan organik. Biasanya, sumber biofuel dihasilkan oleh tanaman dengan kandungan gula dan/atau minyak nabati tinggi, seperti tebu dan kelapa sawit.

Minyak sawit mempunyai potensi yang begitu besar untuk terus dikembangkan pemanfaatannya, termasuk untuk campuran solar atau B20 yang sejak September 2018 kemarin sudah ditetapkan lewat mandatory oleh pemerintah. Menariknya, selain menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia, ternyata Indonesia juga menjadi konsumen terbesar pula.

 

Laut

Potensi laut yang dimiliki di Indonesia, menurut BPPT, diperkirakan mampu menghasilkan 2-3 terawat listrik. Panas yang dihasilkan laut di Indonesia juga diyakini bisa mencapai 240.000 megawatt. Sayang, teknologi pembangkit tenaga laut belum begitu dikembangkan sehingga yang terjadi dari tahun ke tahun hanyalah wacana semata.

Dari sekian banyak sumber energi terbarukan di Indonesia, sampai sejauh ini bisa dibilang energi matahari dan air yang sering dimanfaatkan secara masal. Selain penggunaannya yang simpel dan perawatan yang tidak sulit, energi matahari mudah diaplikasikan di rumah-rumah dengan menggunakan panel surya.

 

Sudah Siapkah Indonesia Menjadikan Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi Utama?

Menurut data dari Badan Energi Terbarukan Internasional, Indonesia berpotensi menghasilkan 716 GW energi dari solar photovoltaic, hydropower, geothermal, bioenergi, angin dan gelombang laut. Tentu saja hal tersebut membutuhkan waktu yang tak sebentar. Pada tahun 2025 mendatang, Indonesia menargetkan pemanfaatan sumber energi terbarukan mencapai 31 persen.

Kondisi geografis serta melimpahnya sumber daya energi tak serta merta membuat Indonesia dengan mudah melakukan konversi dari sumber energi fosil. Justru transisi menuju energi terbarukan menjadi tantangan besar buat Indonesia. Ketidaktahuan dan pesimisme menjadi batu sandungan yang mesti segera disingkirkan. Mau tak mau, melakukan upaya sedini mungkin dan sedekat mungkin adalah salah satu caranya. Mengolah sumber energi yang tersedia di rumah misalnya, merupakan langkah terbaik, seperti memasang aplikasi panel surya, pemanfaatan limbah untuk dikonversi menjadi energi listrik, dan sebagainya.

Selain transisi, ketergantungan masyarakat Indonesia akan bahan bakar fosil masih sangat tinggi. Pemerintah juga terjebak dengan perjanjian jangka panjang akan penggunaan bahan bakar fosil. Memang, pemerintah bisa menekan banyak pengeluaran karena energi fosil masih jauh lebih murah sehingga bisa dijangkau masyarakat. Sebaliknya, energi terbarukan dinilai masih mahal karena biaya investasi teknologinya tinggi. Imbasnya, energi terbarukan bakal sulit bersaing dengan energi fosil yang masih bisa disubsidi.

 

Memanfaatkan sumber energi terbarukan merupakan langkah strategis yang membutuhkan dukungan dari semua pihak. Potensi besar dimiliki Indonesia berkat kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Jika pengembangannya dilakukan secara benar, maka energi terbarukan sangat bisa menggantikan peran energi fosil yang semakin menipis dari waktu ke waktu.

Written by Gregah Nurikhsani | 28 Aug 2019