Penemu Inverter dan Sejarahnya

Inverter adalah salah satu komponen kunci dalam sistem energi terbarukan, terutama untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Fungsi utama inverter adalah mengubah arus searah (DC) yang dihasilkan oleh panel surya menjadi arus bolak-balik (AC) yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga atau industri. Namun, tahukah Anda siapa yang pertama kali menemukan inverter dan bagaimana perkembangan teknologi ini?

Penemu Inverter: Oliver Heaviside

Meskipun konsep dasar tentang pengubahan arus listrik telah ada sejak awal penemuan listrik, inverter modern pertama kali diidentifikasi dan dikembangkan oleh Oliver Heaviside, seorang insinyur listrik asal Inggris pada akhir abad ke-19. Heaviside dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam teori elektromagnetisme dan sirkuit listrik. Pada tahun 1880-an, Heaviside mengembangkan prinsip dasar yang digunakan dalam desain inverter, walaupun pada waktu itu istilah "inverter" belum digunakan.

Inverter modern yang digunakan untuk aplikasi energi terbarukan baru muncul setelah penemuan teknologi semikonduktor dan transistor pada pertengahan abad ke-20. Konsep inverter yang lebih dikenal saat ini, khususnya untuk PLTS, mulai berkembang pesat pada tahun 1960-an dan 1970-an dengan diperkenalkannya teknologi semikonduktor.

Sejarah Perkembangan Inverter

  • Awal Penemuan (1880-an - 1930-an)
    Pada periode awal, sistem listrik yang digunakan untuk distribusi energi biasanya berbentuk arus searah (DC), seperti yang ditemukan oleh Thomas Edison. Namun, arus bolak-balik (AC) yang diperkenalkan oleh Nikola Tesla dan George Westinghouse menjadi standar karena lebih efisien untuk transmisi listrik jarak jauh. Pada saat itu, penggunaan inverter untuk mengubah DC ke AC tidak diperlukan karena listrik yang digunakan lebih banyak berbentuk AC.
  • Perkembangan Transistor dan Semikonduktor (1940-an - 1960-an)
    Dengan ditemukannya transistor pada tahun 1947 dan perkembangan semikonduktor pada 1950-an, teknologi inverter mulai berkembang. Pada era ini, inverter digunakan untuk berbagai aplikasi kecil, namun belum digunakan secara luas dalam sistem energi terbarukan.
  • Inverter untuk Energi Terbarukan (1970-an - 1990-an)
    Setelah krisis minyak pada 1970-an, kebutuhan untuk mencari alternatif energi semakin mendesak. Teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mulai berkembang, dan inverter menjadi elemen penting dalam sistem surya, yang mengubah listrik DC yang dihasilkan panel surya menjadi listrik AC yang dapat digunakan untuk rumah tangga. Pada masa ini, inverter surya pertama kali dikembangkan.
    Pada dekade 1980-an dan 1990-an, inverter semakin menjadi komponen yang penting dalam pengembangan energi terbarukan, terutama dengan semakin murahnya biaya panel surya dan meningkatnya kesadaran terhadap keberlanjutan energi. Inverter surya mulai dirancang untuk lebih efisien dan tahan lama, serta lebih ramah lingkungan.
  • Inovasi Modern dan Perkembangan Terkini (2000-an - Sekarang)
    Pada awal abad ke-21, teknologi inverter semakin berkembang seiring dengan kemajuan di bidang energi terbarukan. Inverter kini dilengkapi dengan teknologi mikro-inverter dan inverter string, yang lebih efisien dan fleksibel dalam sistem PLTS. Mikro-inverter, misalnya, memungkinkan setiap panel surya memiliki inverter sendiri, sehingga meningkatkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Di sisi lain, inverter string menghubungkan beberapa panel sekaligus dan sangat cocok untuk sistem rumah tangga atau skala kecil.
    Inverter juga semakin pintar dengan penggunaan teknologi smart inverter yang dapat terhubung ke sistem manajemen energi pintar (smart grid), yang memungkinkan pemantauan dan pengaturan kinerja sistem secara real-time.

Peran Penting Inverter dalam Energi Terbarukan

Inverter menjadi sangat penting dalam pembangkit listrik tenaga surya dan energi terbarukan lainnya karena fungsinya yang menghubungkan energi yang dihasilkan oleh sumber daya terbarukan, seperti panel surya, angin, atau hidro, dengan grid listrik yang umumnya menggunakan arus bolak-balik (AC). Tanpa inverter, energi yang dihasilkan oleh sumber daya ini tidak akan bisa digunakan secara optimal dalam rumah tangga atau industri.

Seiring dengan meningkatnya adopsi energi terbarukan di seluruh dunia, penggunaan inverter yang efisien dan handal akan semakin mendukung transisi menuju energi bersih dan keberlanjutan. Teknologi inverter yang semakin canggih memungkinkan penghematan energi, pengurangan emisi karbon, serta pemanfaatan energi terbarukan secara maksimal.

 

Penemu inverter, Oliver Heaviside, tidak hanya memberikan kontribusi besar dalam bidang teori elektromagnetisme, tetapi juga meletakkan dasar bagi pengembangan teknologi inverter modern yang sangat penting bagi sistem energi terbarukan. Dengan sejarah yang kaya dan terus berkembang, inverter kini menjadi elemen krusial dalam pemanfaatan energi surya dan energi terbarukan lainnya. Teknologi inverter yang semakin maju akan terus mendukung transisi global menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Sumber:

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 15 Jan 2025