Negara dengan Penggunaan PLTS Terbanyak: Pemimpin Global dalam Energi Terbarukan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah menjadi solusi utama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi yang semakin meningkat. Teknologi ini memungkinkan negara-negara untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sekaligus berkontribusi pada pencapaian target-target energi terbarukan global. Artikel ini akan membahas beberapa negara dengan penggunaan PLTS terbanyak dan bagaimana mereka memimpin dunia dalam penerapan energi surya.

1. China: Raksasa Energi Surya Dunia

China telah menjadi pemimpin global dalam hal penggunaan dan produksi energi surya. Pada tahun 2023, China memiliki kapasitas terpasang panel surya terbesar di dunia, mencapai lebih dari 400 GW (gigawatt). Negara ini berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan beralih ke energi terbarukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka. China memanfaatkan energi surya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestiknya, tetapi juga untuk mengekspor teknologi surya ke berbagai negara.

Pemerintah China juga memberikan insentif besar dalam bentuk subsidi dan kebijakan pro-energi hijau, yang mempercepat transisi ke energi terbarukan. Salah satu proyek terbesar yang ada di negara ini adalah pembangkit listrik surya terapung di danau yang dilengkapi dengan panel surya, yang membuktikan betapa fleksibelnya teknologi PLTS dalam berbagai kondisi geografis.

2. Amerika Serikat: Pionir Inovasi Energi Terbarukan

Amerika Serikat juga merupakan salah satu negara dengan penggunaan PLTS terbesar di dunia. Dengan kapasitas terpasang sekitar 130 GW pada 2023, negara ini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Negara bagian California, yang memiliki banyak area dengan paparan sinar matahari langsung, memimpin dalam hal instalasi panel surya di Amerika Serikat.

Amerika Serikat tidak hanya mengandalkan energi surya untuk pemenuhan kebutuhan domestik, tetapi juga sebagai bagian dari kebijakan perubahan iklim yang lebih luas. Pemerintah AS memberikan insentif fiskal bagi warga negara dan perusahaan yang memasang panel surya di rumah atau fasilitas mereka. Selain itu, sektor swasta juga sangat berperan, dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla dan Google berinvestasi besar-besaran dalam teknologi energi terbarukan, termasuk PLTS.

3. Jerman: Inovasi Energi Surya di Eropa

Jerman telah lama dikenal sebagai negara yang mendukung transisi energi hijau melalui kebijakan yang dikenal dengan istilah "Energiewende." Negara ini memiliki kapasitas terpasang lebih dari 60 GW pada 2023 dan terus berupaya meningkatkan penggunaan energi surya sebagai bagian dari transisi mereka menuju netralitas karbon pada 2045. Meskipun Jerman memiliki iklim yang lebih dingin dan musim dingin yang panjang dibandingkan negara-negara lain, negara ini membuktikan bahwa teknologi energi surya dapat berfungsi dengan baik meskipun paparan sinar matahari tidak sepanjang di negara tropis.

Jerman juga menjadi pusat penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan, berfokus pada inovasi dalam efisiensi panel surya dan penyimpanan energi. Negara ini terus mendorong penggunaan energi surya di rumah tangga dan industri dengan berbagai subsidi dan program dukungan pemerintah.

4. India: Mengoptimalkan Potensi Surya

India, dengan populasi terbesar kedua di dunia, juga mengalami lonjakan dalam penggunaan PLTS. Pada tahun 2023, kapasitas terpasang energi surya India mencapai hampir 70 GW. India memiliki salah satu potensi energi surya terbesar di dunia berkat letak geografisnya yang strategis di wilayah tropis dengan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun.

Pemerintah India telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mempercepat transisi energi terbarukan, termasuk target ambisius untuk mencapai 500 GW dari energi terbarukan pada 2030. India juga menerapkan program subsidi besar untuk mendorong penggunaan panel surya di rumah tangga, serta membangun ladang panel surya besar di daerah yang kurang berkembang untuk meningkatkan akses energi.

Selain itu, India berfokus pada proyek-proyek energi surya skala besar, termasuk proyek surya terapung dan pembangkit listrik tenaga surya di ladang yang dapat menyediakan listrik untuk jutaan orang.

5. Jepang: Menjaga Keberlanjutan Energi Pasca-Fukushima

Setelah bencana nuklir Fukushima pada tahun 2011, Jepang mulai berfokus pada pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungannya pada energi nuklir dan fosil. Pada 2023, kapasitas terpasang panel surya Jepang mencapai sekitar 80 GW, menjadikannya salah satu negara dengan penggunaan PLTS terbesar di dunia.

Jepang mengintegrasikan teknologi surya dalam berbagai sektor, termasuk penggunaan panel surya di atap gedung-gedung tinggi di kota-kota besar. Pemerintah Jepang juga mendukung pengembangan penyimpanan energi untuk memastikan pasokan listrik yang stabil dari sumber energi terbarukan.

6. Australia: Penerapan PLTS yang Meningkat di Rumah Tangga

Australia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dan luasnya wilayah, juga merupakan salah satu negara dengan penggunaan PLTS yang pesat. Pada 2023, kapasitas terpasang energi surya di Australia telah melebihi 30 GW, dan jumlah ini terus berkembang dengan pesat. Australia memiliki jumlah panel surya terbanyak per kapita di dunia, dengan banyak rumah tangga menginstal panel surya untuk mengurangi tagihan listrik dan menggunakan energi yang bersih.

Pemerintah Australia memberikan insentif besar untuk memfasilitasi penggunaan panel surya, serta mendukung proyek energi surya skala besar, termasuk pembangkit listrik surya di daerah-daerah terpencil. Selain itu, perusahaan energi terbarukan Australia juga mengembangkan solusi penyimpanan energi yang lebih efisien untuk meningkatkan ketersediaan energi surya.

 

Dengan teknologi yang terus berkembang, PLTS telah menjadi solusi utama bagi banyak negara untuk memenuhi kebutuhan energi secara berkelanjutan. China, Amerika Serikat, Jerman, India, Jepang, dan Australia adalah negara-negara yang memimpin dalam penggunaan energi surya, dengan berbagai kebijakan dan inovasi yang mendukung transisi energi hijau. Melalui investasi dan dukungan pemerintah, negara-negara ini telah berhasil mengoptimalkan potensi energi surya mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sumber:

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 09 Jan 2025