- Our Contribution:
- CO2 Avoided Kg =
Negara dengan Masyarakat yang Paling Banyak Menerapkan Sustainable Living
Kesadaran akan pentingnya hidup berkelanjutan atau sustainable living semakin meningkat di seluruh dunia, dan beberapa negara menjadi pelopor dalam penerapan gaya hidup ini. Negara-negara ini tidak hanya mengutamakan lingkungan dalam kebijakan pemerintah mereka, tetapi masyarakatnya juga secara aktif mengubah pola hidup, pola konsumsi, hingga kebiasaan sehari-hari untuk mendukung keberlanjutan. Berikut adalah beberapa negara yang masyarakatnya paling banyak menerapkan sustainable living dan memimpin dalam usaha menuju masa depan yang lebih hijau.
1. Swedia
Swedia dikenal sebagai salah satu negara paling berkomitmen terhadap lingkungan dan keberlanjutan. Pemerintah Swedia telah menerapkan kebijakan ketat untuk mengurangi emisi karbon, mendukung energi terbarukan, dan mendorong daur ulang. Menurut laporan dari World Economic Forum, Swedia berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan meningkatkan penggunaan energi dari angin, air, dan biomassa.
Masyarakat Swedia juga aktif dalam kegiatan daur ulang dan sangat sadar dalam mengurangi sampah makanan. Di kota-kota seperti Stockholm, terdapat pusat daur ulang yang memudahkan masyarakat untuk memisahkan sampah dan mengolahnya kembali. Selain itu, konsep sharing economy juga berkembang pesat, di mana masyarakat lebih memilih untuk berbagi atau menyewa barang-barang kebutuhan dibanding membeli yang baru.
2. Denmark
Denmark telah lama dikenal sebagai negara yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan. Lebih dari 47% energi listrik Denmark berasal dari tenaga angin, menjadikannya salah satu negara dengan penggunaan energi angin terbesar di dunia. Pemerintah Denmark terus mendukung kebijakan energi terbarukan dan memiliki target ambisius untuk mencapai emisi nol pada tahun 2050.
Masyarakat Denmark juga sangat mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Di kota Kopenhagen, sebagian besar penduduk memilih bersepeda atau berjalan kaki sebagai transportasi utama, sehingga mengurangi polusi udara. Konsep hygge, yaitu gaya hidup sederhana dan penuh kesadaran, juga membantu masyarakat Denmark lebih bijak dalam mengonsumsi sumber daya dan lebih menghargai pengalaman daripada benda materi.
3. Jerman
Jerman memiliki kebijakan energi terbarukan yang progresif, termasuk program Energiewende yang bertujuan mengurangi penggunaan energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Jerman adalah salah satu negara dengan konsumsi energi terbarukan terbesar di Eropa, dengan proporsi energi angin dan matahari yang signifikan.
Masyarakat Jerman juga sangat aktif dalam gerakan sustainable living. Banyak warga yang mengadopsi pola hidup minim plastik dan lebih memilih produk-produk lokal serta organik. Mereka juga mendukung transportasi umum dan sepeda sebagai alternatif transportasi ramah lingkungan. Di beberapa kota besar seperti Berlin dan Munich, terdapat pasar-pasar organik dan komunitas yang mendukung petani lokal serta produk ramah lingkungan.
4. Belanda
Belanda dikenal sebagai negara dengan infrastruktur yang sangat mendukung gaya hidup berkelanjutan. Hampir setiap kota di Belanda memiliki jalur sepeda yang aman dan nyaman, menjadikan bersepeda sebagai transportasi utama bagi banyak warga. Di Amsterdam, lebih dari 60% perjalanan dalam kota dilakukan dengan bersepeda.
Selain itu, Belanda juga menjadi pelopor dalam teknik pertanian vertikal dan pertanian hidroponik yang hemat lahan dan air. Masyarakat Belanda sangat peduli dengan pola konsumsi berkelanjutan, dan banyak di antara mereka yang mengurangi konsumsi daging untuk mendukung keberlanjutan. Berbagai restoran di Belanda juga sudah beralih ke bahan-bahan organik dan lokal sebagai langkah untuk mengurangi jejak karbon.
5. Norwegia
Norwegia adalah salah satu negara yang paling maju dalam mengadopsi kendaraan listrik. Berdasarkan data dari Norwegian Road Federation, lebih dari 54% mobil baru yang terjual di Norwegia pada tahun 2020 adalah mobil listrik. Pemerintah Norwegia memberikan insentif besar bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik dan mendukung pembangunan infrastruktur pengisian daya yang luas.
Masyarakat Norwegia juga sangat mendukung pengurangan konsumsi plastik. Banyak toko di Norwegia yang mengenakan biaya tambahan untuk kantong plastik, dan sebagian besar masyarakatnya menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan ulang. Selain itu, Norwegia juga terkenal dengan sistem pengelolaan sampah yang efisien, di mana lebih dari 99% sampahnya berhasil didaur ulang atau dimanfaatkan kembali sebagai energi.
6. Finlandia
Finlandia menjadi pelopor dalam bidang keberlanjutan melalui program pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat. Salah satu kebijakan yang terkenal adalah program Circular Economy, yang bertujuan untuk menciptakan siklus produk yang ramah lingkungan, dari produksi hingga daur ulang. Masyarakat Finlandia juga mendukung sustainable living melalui konsumsi makanan yang berbasis nabati dan lokal.
Budaya sisu, yang mencerminkan ketahanan dan kepedulian terhadap alam, menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Finlandia. Banyak dari mereka lebih memilih produk yang ramah lingkungan, minim kemasan plastik, dan memiliki sertifikasi keberlanjutan. Di kota-kota besar seperti Helsinki, terdapat pusat-pusat daur ulang dan toko-toko yang mendukung produk-produk ramah lingkungan.
7. Kanada
Kanada adalah negara dengan komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan kehidupan berkelanjutan. Pemerintah Kanada berinvestasi besar-besaran dalam energi terbarukan, terutama tenaga air, angin, dan matahari. Selain itu, pemerintah juga mendukung kebijakan pajak karbon yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
Masyarakat Kanada juga aktif dalam kegiatan sustainable living, seperti daur ulang dan pengurangan sampah plastik. Di beberapa provinsi seperti British Columbia, masyarakat diwajibkan memisahkan sampah rumah tangga menjadi beberapa kategori untuk memudahkan proses daur ulang. Selain itu, banyak warga Kanada yang mengadopsi pola makan nabati dan mendukung produk lokal untuk mengurangi dampak lingkungan dari impor produk.
8. Swiss
Swiss memiliki salah satu tingkat daur ulang tertinggi di dunia. Masyarakat Swiss sangat disiplin dalam memisahkan sampah dan mendukung produk yang ramah lingkungan. Pemerintah Swiss memberlakukan aturan ketat tentang pengelolaan sampah dan memberikan insentif bagi warga yang menggunakan energi terbarukan.
Sebagai negara dengan pemandangan alam yang indah, masyarakat Swiss sangat peduli terhadap pelestarian lingkungan. Banyak warga Swiss yang mengadopsi gaya hidup sederhana dan bijak dalam konsumsi energi. Selain itu, Swiss juga terkenal dengan produk-produk lokal berkualitas tinggi yang diproduksi dengan standar keberlanjutan yang tinggi, menjadikannya sebagai contoh dalam gaya hidup berkelanjutan.
Kesimpulan
Negara-negara di atas menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah yang mendukung keberlanjutan, dikombinasikan dengan kesadaran masyarakat yang tinggi, dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan. Berbagai kebiasaan seperti daur ulang, pengurangan konsumsi plastik, dukungan terhadap produk lokal, hingga adopsi energi terbarukan dapat mengurangi jejak karbon dan membantu menjaga bumi untuk generasi mendatang. Negara-negara ini dapat menjadi contoh bagi negara lain yang ingin mendorong masyarakatnya untuk lebih peduli pada lingkungan melalui gaya hidup berkelanjutan.
Sumber:
World Economic Forum. "These countries are leading the way on renewable energy." weforum.org
Norwegian Road Federation. "Norway’s electric vehicle progress is a model for the world." elbil.no
International Renewable Energy Agency (IRENA). "Renewable Energy and Jobs – Annual Review 2020." irena.org
Solar Energy Industries Association (SEIA). "Solar Investment Tax Credit (ITC)." seia.org
Written by Dwita Rahayu Safitri | 30 Oct 2024