Mengapa Plastik Bisa Lama Terurai

Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mulai dari kemasan makanan hingga barang-barang konsumen lainnya. Meskipun plastik menawarkan banyak keuntungan, seperti kemudahan penggunaan dan daya tahan, salah satu masalah besar yang timbul adalah ketahanannya terhadap proses penguraian. Plastik memerlukan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami, yang berkontribusi pada polusi lingkungan yang serius. Artikel ini akan membahas mengapa plastik bisa sangat lama terurai dan dampaknya bagi lingkungan.

Apa Itu Plastik?

Plastik adalah bahan polimer sintetis yang dibuat dari bahan baku minyak bumi. Proses pembuatan plastik melibatkan penggabungan molekul-molekul kecil untuk membentuk polimer besar yang kuat dan fleksibel. Jenis-jenis plastik yang sering kita temui termasuk polietilena, polipropilena, dan polistiren. Semua jenis plastik ini memiliki sifat yang serupa, yaitu ketahanan terhadap degradasi biologis.

Mengapa Plastik Bisa Lama Terurai?

Ada beberapa alasan mengapa plastik bisa sangat lama terurai, bahkan hingga ratusan tahun:

  • Struktur Molekul yang Kuat Plastik terdiri dari rantai panjang molekul polimer yang sangat kuat dan stabil. Molekul ini sangat tahan terhadap aksi mikroorganisme yang biasanya bertanggung jawab untuk mengurai bahan organik, seperti daun atau sisa makanan. Karena plastik tidak mudah dipecah, proses penguraiannya menjadi sangat lambat, bahkan bisa memakan waktu hingga seratus tahun atau lebih.
  • Ketahanan Terhadap Mikroorganisme Mikroorganisme yang biasanya terlibat dalam proses penguraian bahan organik, seperti bakteri dan jamur, tidak dapat mencerna plastik. Ini karena plastik bukanlah bahan organik yang dapat dimakan oleh mikroorganisme. Sebagian besar plastik yang ada di lingkungan kita tetap utuh dan tidak terurai meskipun sudah lama berada di alam.
  • Kekurangan Paparan terhadap Lingkungan Alam Banyak jenis plastik, terutama yang digunakan untuk kemasan sekali pakai, dibuang begitu saja ke alam dan tidak memiliki kesempatan untuk terpapar proses alami yang bisa mempercepat penguraiannya, seperti sinar matahari, udara, atau air. Karena plastik tidak mudah terurai secara alami, plastik yang dibuang ke laut atau tanah sering kali tetap ada di sana dalam waktu yang sangat lama.
  • Penggunaan Plastik Berkualitas Tinggi Plastik yang digunakan dalam berbagai produk sering kali diproduksi dengan kualitas yang tinggi dan tahan lama. Plastik berkualitas ini dibuat untuk dapat bertahan lama, misalnya dalam kemasan makanan atau produk konsumen lainnya, sehingga tetap utuh meskipun terpapar elemen alam selama bertahun-tahun.
  • Proses Penguraian yang Lambat Meskipun plastik tidak terurai secara biologis dengan mudah, beberapa jenis plastik dapat terurai melalui proses fotodegradasi, yang terjadi ketika sinar ultraviolet dari matahari memecah molekul plastik menjadi fragmen yang lebih kecil. Namun, proses ini sangat lambat dan tidak sepenuhnya menghilangkan plastik dari lingkungan. Seringkali, plastik hanya terurai menjadi partikel mikro yang lebih kecil, yang malah menjadi masalah baru karena partikel mikroplastik ini dapat mencemari ekosistem laut dan darat.

Dampak Plastik yang Tidak Terurai

Karena plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, plastik yang terbuang sembarangan menjadi ancaman besar bagi lingkungan. Berikut beberapa dampaknya:

  • Polusi Laut Plastik yang dibuang ke laut tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi juga mengancam kehidupan biota laut. Hewan laut sering kali memakan sampah plastik, yang dapat menyebabkan cedera atau bahkan kematian. Selain itu, partikel mikroplastik dapat menyebar ke seluruh rantai makanan laut.
  • Kerusakan Tanah dan Habitat Alam Plastik yang dibuang sembarangan juga mencemari tanah dan habitat alam. Plastik dapat menghalangi pergerakan air dan udara di dalam tanah, yang memengaruhi kualitas tanah untuk pertanian dan mengurangi kesuburan tanah. Selain itu, plastik dapat merusak tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di habitat tersebut.
  • Mikroplastik dalam Rantai Makanan Plastik yang terurai menjadi mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan. Mikroplastik telah ditemukan dalam air minum, makanan laut, bahkan dalam produk-produk pertanian. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi makanan atau air yang tercemar.

Solusi untuk Masalah Plastik yang Tidak Terurai

Mengurangi dampak negatif dari plastik yang tidak terurai memerlukan langkah-langkah yang lebih terstruktur dan sistematis. Berikut beberapa solusi yang bisa dilakukan:

  • Pengurangan Penggunaan Plastik Salah satu langkah paling efektif adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan mengganti plastik dengan bahan alternatif yang ramah lingkungan, seperti bambu, kertas, atau bahan biodegradable, kita dapat mengurangi jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau laut.
  • Daur Ulang Plastik Memperkuat sistem daur ulang plastik adalah langkah penting dalam mengurangi polusi plastik. Banyak jenis plastik dapat didaur ulang menjadi barang baru, sehingga tidak perlu dibuang begitu saja. Dengan memilah sampah plastik dengan benar, kita bisa memanfaatkan plastik bekas menjadi barang yang berguna.
  • Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya plastik dan cara mengelola sampah plastik dengan bijak adalah hal penting. Kampanye pengurangan penggunaan plastik, serta pentingnya daur ulang, bisa mengubah kebiasaan masyarakat dan mengurangi jumlah plastik yang berakhir di alam.
  • Teknologi Ramah Lingkungan Penelitian untuk menciptakan plastik yang lebih cepat terurai, atau bahkan plastik yang dapat terurai secara alami, sedang berkembang. Beberapa jenis plastik berbasis biologis yang terbuat dari bahan alami kini tersedia di pasaran, dan mereka dapat menjadi solusi jangka panjang untuk masalah polusi plastik.

 

Plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai karena struktur molekulnya yang kuat dan ketahanannya terhadap proses alami. Meskipun plastik memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya terhadap lingkungan sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik. Dengan upaya bersama, kita dapat mengurangi dampak negatif plastik dan menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.

 

Sumber:

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 17 Jan 2025