- Our Contribution:
- CO2 Avoided Kg =
Mencontoh California, Negara Pertama yang Mengharuskan Seluruh Rumah Menggunakan Panel Surya
Berdasarkan keputusan akhir yang dibuat oleh Komisi Standar Bangunan California, di tahun 2020 nanti terdapat kewajiban pemasangan panel surya di rumah bagi kawasan pemukiman baru di negara bagian Amerika Serikat. Upaya ini dilakukan untuk menekan penggunaan energi fosil yang tidak terbarukan. Peraturan ini menjadi bukti nyata bahwa negara bagian California bersungguh-sungguh dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan di wilayah tempat tinggalnya.
Dikutip dari The Verge, kebijakan pemasangan panel surya di rumah tersebut juga sudah disetujui oleh Dewan Komisi Energi California. Hal ini dikarenakan, pemanfaatan panel surya dinilai lebih ramah lingkungan serta membuka lapangan pekerjaan baru di industri panel surya. Tercatat setidaknya sudah ada lebih dari 80.000 pekerja yang berkontribusi di dalam industri panel surya California. Lebih lanjut, keputusan untuk mewajibkan pemasangan panel surya di rumah juga memiliki dampak yang cukup besar pada perekonomian negara melalui investasi.
1. Peraturan instalasi panel surya di California
Sama seperti kebijakan yang diberlakukan pada umumnya, terkait instalasi panel surya di rumah juga pemerintah California menerapkan peraturan khusus. Bagi rumah pribadi, diwajibkan menggunakan panel surya berukuran 76,2 meter persegi dari luas total seluruh atap. Sementara untuk bangunan yang terdiri dari sepuluh lantai atau lebih, diwajibkan memasang panel surya seluas 15% dari atap bangunan tersebut. Selain itu, untuk mendapatkan energi matahari secara maksimal, diimbau agar pemasangan panel surya menghadap arah selatan, dengan kemiringan lima sampai lima belas derajat. Hal ini penting diinformasikan kepada seluruh penduduk California, sebab wilayah negara bagian tersebut ada di sebelah utara garis equator.
2. Hemat biaya listrik dalam jangka panjang
Aturan pemasangan panel surya di rumah ini juga berlaku untuk hunian pribadi, kondominium, hingga bangunan perkantoran setinggi tiga lantai. Tentu saja, mau tidak mau biaya pembangunan jadi lebih mahal jika dibandingkan sebelumnya. Menurut The New York Times, setidaknya kewajiban instalasi panel surya di rumah akan meningkatkan harga penjualan unit rumah hingga USD12,000 atau setara dengan Rp170 jutaan. Namun demikian, kenaikan harga properti tersebut juga dapat membantu masyarakat setempat menghemat biaya listrik dalam jangka panjang. Diperkirakan setidaknya masing-masing rumah bisa mengurangi tagihan listrik bulanan hingga USD80. Jika dihitung secara matematis, maka penduduk California yang memasang panel surya di rumah bisa menghemat biaya tagihan listrik sekitar USD1,000 dalam satu tahun. Dengan begitu, memasang panel surya di rumah bisa memberi keuntungan besar, baik bagi finansial pribadi maupun kelestarian alam.
3. Efektif mengurangi emisi gas rumah kaca
Sampai saat ini, tercatat setidaknya sudah 16% energi listrik di California yang berasal dari pemanfaatan panel surya. Jumlah ini diperkirakan akan mengalami peningkatan drastis, mengingat di tahun 2020 nanti seluruh rumah baru yang dibangun di negara bagian diwajibkan untuk memasang panel surya. Tentu saja, instalasi panel surya di rumah bukan hal yang sia-sia. Dibandingkan dengan tahun 1990 silam, tingkat emisi gas rumah kaca di California saat ini sudah berkurang hingga 40%. Setelah diberlakukan secara optimal, nantinya negara bagian California digadang-gadang akan menjadi negara bagian pertama di dunia yang ramah lingkungan. Di samping meningkatkan penghijauan, kewajiban pemakaian panel surya di rumah juga berpengaruh besar terhadap kualitas lingkungan setempat. Tidak menutup kemungkinan, California akan menjadi wilayah percontohan bagi negara-negara lain yang juga akan menerapkan kebijakan tersebut.
4. Mencegah polusi udara
Berbeda dari penggunaan energi listrik dari bahan bakar fosil, pemasangan panel surya di rumah dapat mencegah polusi udara. Setidaknya dari empat unit panel surya yang terpasang di atap rumah, polusi udara karbon dioksida bisa berkurang hingga 100 ton per tahun. Hebatnya lagi, panel surya juga tidak menghasilkan limbah yang berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Jelas hal ini menjadi kelebihan utama yang dimiliki oleh panel surya dan tidak dimiliki oleh pembangkit listrik energi fosil lainnya. Panel surya di rumah umumnya dipasang di bagian atap dengan ukuran kurang dari 10 meter persegi. Perlu diketahui bahwa satu panel surya berukuran 2 meter persegi mampu menghasilkan energi listrik ramah lingkungan sebesar 375 WP. Untuk itu, dengan memasang dua panel surya saja, Anda bisa mendapat pasokan listrik hingga 750 Watt per hari. Tentu saja, semakin banyak panel surya terpasang di rumah, maka semakin besar juga energi listrik yang dihasilkan.
5. Cetak rekor baru dalam penggunaan listrik tenaga surya
Selain ditetapkan sebagai negara pertama di dunia yang mengharuskan instalasi panel surya di rumah, California juga disebut berhasil mencetak rekor baru dalam penggunaan listrik tenaga surya. Dengan memanfaatkan sinar matahari yang ada, panel-panel surya yang saat ini telah terpasang berhasil menghasilkan tenaga listrik hingga 8.030 Megawatt. Jumlah tersebut diklaim oleh California Independent System Operator mampu mengaliri listrik di enam juta rumah masyarakat setempat. Artinya, California mampu menyimpan cadangan listrik tenaga surya 50% lebih banyak dari yang sebenarnya dibutuhkan. Jumlah ini sudah dipastikan akan meningkat setelah tahun 2020 nanti, di mana kewajiban instalasi panel surya di rumah sudah diberlakukan. Dengan begitu, meski di malam hari, kebutuhan listrik rumah-rumah warga serta bangunan di sekitarnya tetap bisa terpenuhi dengan baik.
6. Punya pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia
Pada dasarnya, tenaga surya tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik terbarukan, tetapi juga mendukung teknologi modern lainnya. Mulai dari pemanfaatan biomassa, alat transportasi, fotosintesis buatan, hingga pengembangan arsitektur berbasis tenaga surya. Mengingat tenaga surya tidak memberi dampak buruk untuk lingkungan, maka kebijakan pemerintah California untuk mewajibkan seluruh rumah yang baru dibangun menggunakan panel surya adalah tepat. Sebelum menerapkan kebijakan tersebut, California terlebih dulu membangun pusat pembangkit listrik tenaga surya di Gurun Mojave. Berdiri di atas lahan seluas 1.000 hektare, pembangkit listrik tenaga surya yang dimiliki oleh California tersebut adalah yang terbesar di dunia. Bahkan PLTS di Gurun Mojave ini sudah mengalahkan pembangkit listrik tenaga surya terapung yang ada di Tiongkok.
Tentu saja, Indonesia yang memiliki lokasi persis di garis khatulistiwa juga memiliki peluang yang cukup besar dalam memaksimalkan pemanfaatan panel surya. Diketahui potensi energi matahari di Indonesia ini bisa menghasilkan hingga 112.000 GWp. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang Indonesia bisa mencontoh California untuk menerapkan kebijakan pemanfaatan panel surya di rumah. Dengan begitu, lingkungan alam lebih terjaga kelestariannya karena panel surya tidak menimbulkan polusi udara maupun limbah seperti listrik yang dihasilkan dari energi fosil. Hal ini menjadi langkah yang tepat untuk diterapkan di Indonesia agar banyaknya energi matahari yang dihasilkan tidak terbuang secara sia-sia.
Written by Inas Twinda Puspita | 11 Apr 2019