Indonesia dan Australia: Sinergi untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Indonesia dan Australia, dua negara tetangga dengan potensi energi surya yang melimpah, semakin mempererat hubungan mereka melalui kerjasama di bidang energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dengan peningkatan permintaan energi yang bersih dan berkelanjutan, sinergi antara Indonesia dan Australia menjadi kunci dalam mempercepat transisi menuju energi hijau di kawasan Asia-Pasifik. Artikel ini akan membahas potensi kerjasama antara kedua negara dalam pengembangan energi surya, manfaatnya bagi ekonomi dan lingkungan, serta langkah-langkah konkret yang telah diambil untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih berkelanjutan.

Potensi Energi Surya di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia sama-sama diberkahi dengan sumber daya matahari yang melimpah. Indonesia, yang terletak di daerah tropis, mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dengan intensitas yang tinggi, menjadikannya lokasi ideal untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya. Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar, mencapai hingga 207,8 GW (gigawatt) .

Australia, di sisi lain, memiliki salah satu potensi energi surya terbesar di dunia. Dengan area yang luas dan intensitas matahari yang tinggi, Australia telah mengembangkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Broken Hill dan AGL Nyngan Solar Plant. Australia juga merupakan salah satu pemimpin global dalam penelitian dan pengembangan teknologi surya.

Dengan latar belakang tersebut, kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam pengembangan energi surya sangatlah logis. Kedua negara dapat saling melengkapi, berbagi pengetahuan, teknologi, dan pengalaman untuk mencapai target ambisius mereka dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Kerjasama Indonesia dan Australia dalam Energi Surya

  • Proyek Surya Indonesia-Australia: Sun Cable

Salah satu contoh konkret dari sinergi antara Indonesia dan Australia dalam bidang energi surya adalah proyek Sun Cable. Proyek ini dirancang untuk menjadi pembangkit listrik tenaga surya terbesar di dunia, dengan kapasitas hingga 20 GW yang akan dibangun di Northern Territory, Australia. Proyek Sun Cable bertujuan untuk mengekspor listrik bersih dari Australia ke Singapura dan Indonesia melalui kabel bawah laut sepanjang 4.500 km. Jika berhasil, proyek ini akan menyediakan listrik berkelanjutan untuk jutaan orang di kawasan Asia Tenggara .

Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja baru, mengurangi emisi karbon, dan meningkatkan ketahanan energi di kawasan tersebut. Proyek Sun Cable adalah salah satu inisiatif paling ambisius dalam sejarah energi terbarukan, yang menunjukkan potensi besar kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam memanfaatkan energi surya.

  • Kemitraan dalam Riset dan Pengembangan Teknologi Surya

Kerjasama antara Indonesia dan Australia tidak hanya terbatas pada proyek pembangunan, tetapi juga mencakup riset dan pengembangan teknologi. Universitas dan lembaga penelitian di kedua negara telah berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi surya yang lebih efisien dan hemat biaya. Misalnya, Universitas New South Wales (UNSW) di Australia, yang dikenal sebagai salah satu pemimpin global dalam penelitian energi surya, bekerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia untuk mengembangkan teknologi surya yang lebih maju .

Kerjasama ini mencakup pertukaran peneliti, pelatihan tenaga ahli, dan pengembangan teknologi panel surya yang lebih efisien. Melalui kerjasama ini, Indonesia dapat memanfaatkan teknologi dan keahlian Australia untuk mempercepat pengembangan industri energi surya dalam negeri.

  • Investasi dan Pembiayaan untuk Proyek Energi Surya

Australia dan Indonesia juga bekerja sama dalam hal investasi dan pembiayaan proyek energi surya. Pemerintah Australia, melalui program bantuan luar negerinya, telah mendukung proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia. Selain itu, beberapa perusahaan energi Australia telah mulai berinvestasi di sektor energi surya Indonesia, melihat peluang besar dalam pasar yang berkembang pesat ini.

Contohnya, perusahaan seperti Fortescue Metals Group dari Australia telah mengumumkan rencana untuk berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di Indonesia, termasuk energi surya. Kerjasama ini tidak hanya membawa modal dan teknologi, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan investasi yang lebih kondusif bagi pengembangan energi bersih di Indonesia .

Manfaat Sinergi Energi Surya bagi Kedua Negara

  • Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Dengan memperkuat kerjasama di bidang energi surya, baik Indonesia maupun Australia dapat mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil. Hal ini penting untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target pengurangan emisi yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Paris. Untuk Indonesia, yang masih sangat bergantung pada batubara sebagai sumber energi utama, peralihan ke energi surya akan membantu mengurangi jejak karbon negara tersebut.
  • Meningkatkan Ketahanan Energi: Kerjasama ini dapat membantu kedua negara meningkatkan ketahanan energi mereka dengan diversifikasi sumber energi. Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang melimpah, Indonesia dan Australia dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga energi global dan gangguan pasokan energi.
  • Menciptakan Lapangan Kerja dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi: Pengembangan proyek energi surya besar-besaran di kedua negara dapat menciptakan ribuan lapangan kerja baru, baik dalam konstruksi, pemeliharaan, penelitian, dan pengembangan. Ini juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di daerah-daerah terpencil di mana proyek-proyek ini berada.
  • Meningkatkan Hubungan Bilateral: Kerjasama energi surya ini mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, memperkuat diplomasi energi, dan mendorong kolaborasi yang lebih luas di bidang lain, seperti perdagangan, pendidikan, dan keamanan.

Tantangan dan Peluang

Meskipun kerjasama ini memiliki banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Tantangan utama termasuk perbedaan regulasi dan kebijakan energi antara kedua negara, serta kebutuhan akan infrastruktur yang memadai untuk mendukung proyek-proyek besar seperti Sun Cable. Selain itu, kedua negara perlu mengatasi kendala teknis dan logistik yang terkait dengan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur energi surya yang kompleks.

Namun, peluang yang ditawarkan oleh kerjasama ini jauh lebih besar. Dengan kemauan politik yang kuat, dukungan investasi, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Indonesia dan Australia dapat memanfaatkan potensi energi surya mereka untuk menciptakan masa depan energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam pengembangan energi surya menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan ketahanan energi, mengurangi emisi karbon, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan proyek ambisius seperti Sun Cable dan kolaborasi dalam riset dan teknologi, kedua negara dapat mempercepat transisi ke energi terbarukan dan memimpin upaya global untuk menciptakan dunia yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan. Masa depan energi hijau ada di tangan kita, dan sinergi antara Indonesia dan Australia adalah langkah penting menuju masa depan itu.

 


 

Sumber:

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 18 Sep 2024