Ide Bahan untuk Membuat Karya Baju Berkelanjutan

Dalam era di mana isu keberlanjutan semakin mendesak, dunia mode mulai bergeser ke arah yang lebih ramah lingkungan. Salah satu langkah penting dalam menciptakan mode berkelanjutan adalah pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan pakaian. Bahan-bahan ini harus tidak hanya nyaman dipakai, tetapi juga memiliki dampak minimal terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Berikut adalah beberapa ide bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya baju berkelanjutan.

1. Kapas Organik

Kapas organik adalah salah satu bahan yang sering digunakan dalam mode berkelanjutan. Tidak seperti kapas konvensional, kapas organik ditanam tanpa menggunakan pestisida, herbisida, atau pupuk sintetis, yang berarti lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, proses produksinya menggunakan air yang lebih sedikit, sehingga mengurangi dampak terhadap sumber daya alam.

Studi dari Textile Exchange menunjukkan bahwa produksi kapas organik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 46% dibandingkan kapas konvensional. Baju yang dibuat dari kapas organik juga memiliki tekstur yang lembut dan tahan lama.

2. Hemp (Rami)

Rami adalah serat alami yang berasal dari tanaman Cannabis sativa, namun tidak memiliki kandungan THC. Hemp adalah bahan yang sangat berkelanjutan karena tanaman ini tumbuh cepat, memerlukan sedikit air, dan tidak memerlukan pestisida. Selain itu, hemp juga dapat memperbaiki kualitas tanah dengan cara mengembalikan nutrisi yang penting ke dalam tanah.

Bahan ini terkenal dengan daya tahannya dan juga memiliki sifat antibakteri alami, yang menjadikannya pilihan ideal untuk pakaian yang nyaman, tahan lama, dan ramah lingkungan.

3. Tencel (Lyocell)

Tencel atau lyocell adalah serat yang terbuat dari kayu yang bersumber dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan. Proses produksi tencel menggunakan pelarut non-toksik dan hampir seluruh air yang digunakan dapat didaur ulang, menjadikannya bahan yang sangat ramah lingkungan. Tencel juga dikenal karena kelembutannya, kemampuan menyerap kelembaban dengan baik, dan cocok untuk orang dengan kulit sensitif.

Menurut laporan dari Lenzing, produsen Tencel, serat ini dapat diurai secara alami dan biodegradable, sehingga tidak akan mencemari lingkungan setelah masa pakainya berakhir.

4. Bamboo (Bambu)

Bambu adalah bahan alami yang populer dalam mode berkelanjutan. Tanaman bambu tumbuh sangat cepat dan tidak memerlukan pestisida atau irigasi yang intensif. Serat bambu diolah menjadi kain yang lembut dan nyaman, mirip dengan tekstur sutra.

Namun, penting untuk memilih kain bambu yang diproduksi melalui proses mekanis, karena beberapa metode kimia yang digunakan untuk mengubah bambu menjadi serat tekstil dapat merusak lingkungan. Jika diproduksi secara berkelanjutan, kain bambu bisa menjadi bahan yang ramah lingkungan dan efisien.

5. Serat Alga

Serat alga adalah inovasi baru dalam dunia mode berkelanjutan. Bahan ini terbuat dari campuran alga yang diekstrak dari lautan dan dikombinasikan dengan serat alami lainnya. Kain dari serat alga memiliki keunggulan dalam hal kesehatan kulit karena kaya akan mineral dan antioksidan alami. Selain itu, serat ini juga biodegradable, artinya dapat terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya.

Potensi bahan ini sangat besar karena produksi alga tidak memerlukan lahan pertanian atau banyak air, menjadikannya sumber daya yang sangat terbarukan dan berkelanjutan.

6. Econyl (Nilon Daur Ulang)

Econyl adalah bahan yang terbuat dari nilon daur ulang yang berasal dari jaring ikan bekas, karpet, dan limbah plastik lainnya. Penggunaan Econyl membantu mengurangi limbah plastik yang mencemari lautan serta mengurangi kebutuhan akan produksi nilon baru, yang merupakan proses intensif energi dan berkontribusi terhadap emisi karbon.

Selain berkelanjutan, Econyl juga memiliki kualitas yang sama seperti nilon baru, seperti tahan lama dan elastis, sehingga cocok untuk berbagai jenis pakaian, termasuk pakaian renang dan olahraga.

7. Piñatex (Serat Daun Nanas)

Piñatex adalah bahan kulit alternatif yang terbuat dari serat daun nanas, limbah pertanian yang biasanya dibuang setelah panen buah. Penggunaan serat ini membantu mengurangi limbah pertanian sekaligus memberikan bahan yang ramah lingkungan untuk digunakan sebagai alternatif kulit hewani. Piñatex sering digunakan dalam pembuatan sepatu, tas, dan jaket, menawarkan tekstur kulit yang mirip dengan kulit asli, namun lebih berkelanjutan.

Selain ramah lingkungan, penggunaan bahan ini juga memberikan dampak sosial positif dengan mendukung petani nanas di negara-negara berkembang.

Kesimpulan

Pemilihan bahan yang berkelanjutan adalah langkah kunci dalam menciptakan mode yang lebih ramah lingkungan. Bahan-bahan seperti kapas organik, hemp, Tencel, serat alga, dan Econyl menawarkan solusi inovatif yang tidak hanya mendukung gaya hidup berkelanjutan tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan. Dengan semakin banyaknya inovasi dalam industri tekstil, masa depan mode berkelanjutan tampak semakin cerah.

 


 

Sumber:

  • Textile Exchange, "Organic Cotton Market Report 2021"
  • Lenzing Group, "Tencel: The Closed Loop Fiber"

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 22 Oct 2024