Energi Terbarukan dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Energi terbarukan telah menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). SDGs adalah agenda global yang terdiri dari 17 tujuan untuk membangun dunia yang lebih adil, ramah lingkungan, dan sejahtera. Energi bersih dan terbarukan memiliki peran yang krusial dalam pencapaian SDGs karena dampak positifnya tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Indonesia, sebagai salah satu negara yang berkomitmen pada SDGs, memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan guna mendukung pencapaian tujuan ini.

Mengapa Energi Terbarukan Penting untuk SDGs?

Energi terbarukan berperan penting dalam banyak aspek pembangunan berkelanjutan, karena mampu menyediakan pasokan energi yang bersih, aman, dan terjangkau. Beberapa alasan utama mengapa energi terbarukan mendukung SDGs adalah:

  • Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
    Salah satu SDG utama yang didukung oleh energi terbarukan adalah SDG 13 (Aksi Iklim). Energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, tidak menghasilkan emisi karbon dioksida saat digunakan. Ini membantu menurunkan emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin parah. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, energi terbarukan mendukung upaya global untuk menjaga peningkatan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius, sesuai dengan target Perjanjian Paris.
  • Meningkatkan Akses Energi yang Terjangkau dan Berkelanjutan (SDG 7)
    SDG 7 menetapkan target untuk menyediakan akses energi bersih dan terjangkau bagi semua orang. Energi terbarukan menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan akses energi di daerah terpencil atau pedesaan yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional. Dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga mikrohidro, masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik kini dapat menikmati penerangan dan berbagai layanan yang meningkatkan kualitas hidup mereka.
  • Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja (SDG 8)
    Pengembangan energi terbarukan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti instalasi panel surya, pengoperasian turbin angin, serta produksi dan pemeliharaan teknologi energi bersih lainnya. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), sektor energi terbarukan berpotensi menciptakan jutaan pekerjaan di seluruh dunia. Hal ini mendukung pencapaian SDG 8, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan menciptakan lapangan kerja yang layak.
  • Mengurangi Polusi Udara dan Meningkatkan Kesehatan (SDG 3)
    Pembangkit listrik berbahan bakar fosil, terutama batubara, menghasilkan polutan yang berdampak buruk pada kesehatan, seperti sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen oksida (NOx). Dengan beralih ke energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin yang tidak menghasilkan polusi, kualitas udara akan meningkat sehingga mengurangi risiko penyakit pernapasan dan penyakit lainnya yang terkait dengan polusi udara. Ini selaras dengan SDG 3 yang bertujuan untuk memastikan hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan semua orang.
  • Menjaga Ekosistem Darat dan Laut (SDG 14 dan SDG 15)
    Penggunaan energi terbarukan juga mendukung pelestarian ekosistem laut dan darat dengan mengurangi dampak eksploitasi bahan bakar fosil, seperti pengeboran minyak di laut atau penambangan batubara yang merusak ekosistem. Dengan mengandalkan sumber energi yang lebih bersih, ekosistem alam tetap terlindungi, mendukung tujuan SDG 14 (Ekosistem Laut) dan SDG 15 (Ekosistem Darat) untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Penerapan Energi Terbarukan dalam Mendukung SDGs di Indonesia

Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, mulai dari tenaga surya, angin, biomassa, hingga panas bumi. Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dapat membantu mencapai SDGs dengan cara-cara berikut:

  • Pengembangan Tenaga Surya untuk Akses Listrik di Daerah Terpencil
    PLTS sangat cocok untuk meningkatkan akses listrik di daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik utama. Dengan sistem PLTS off-grid atau mikrogrid, desa-desa yang sebelumnya gelap gulita kini dapat memiliki akses listrik yang stabil dan ramah lingkungan, mendukung target SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau).
  • Pemanfaatan Biomassa dari Limbah Pertanian untuk Energi Lokal
    Indonesia memiliki potensi besar dalam bioenergi, terutama dari limbah pertanian seperti ampas tebu, tandan kosong kelapa sawit, dan sekam padi. Pemanfaatan biomassa ini sebagai sumber energi dapat mengurangi limbah yang mencemari lingkungan serta menghasilkan energi bersih yang mendukung komunitas pedesaan. Pengembangan biomassa ini mendukung SDG 8 (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan membuka lapangan kerja baru di sektor energi pedesaan.
  • Penggunaan Tenaga Panas Bumi untuk Energi Bersih di Wilayah Vulkanik
    Indonesia merupakan negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia. Dengan memanfaatkan tenaga panas bumi, Indonesia dapat menghasilkan energi yang stabil dan rendah emisi. Pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat mendukung pengembangan energi terbarukan di daerah vulkanik serta membantu pencapaian SDG 13 (Aksi Iklim) dengan menurunkan emisi karbon.
  • Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Daerah Pesisir
    Daerah pesisir di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara dan pantai selatan Pulau Jawa, memiliki potensi angin yang baik untuk pembangkit listrik tenaga angin. Dengan memanfaatkan tenaga angin, Indonesia dapat meningkatkan porsi energi bersih dalam bauran energi nasional. Pembangunan proyek-proyek tenaga angin juga membantu menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung SDG 8 dan SDG 7.

Tantangan dalam Pengembangan Energi Terbarukan untuk SDGs di Indonesia

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan energi terbarukan di Indonesia menghadapi beberapa tantangan:

  • Biaya Investasi yang Tinggi
    Pengembangan infrastruktur energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, membutuhkan biaya awal yang cukup besar. Meskipun dalam jangka panjang energi terbarukan lebih ekonomis, biaya investasi awal sering kali menjadi penghambat utama. Diperlukan kebijakan dan insentif dari pemerintah untuk menarik investor agar berinvestasi di sektor energi terbarukan.
  • Kurangnya Infrastruktur Penyimpanan Energi
    Fluktuasi dalam produksi energi terbarukan membutuhkan sistem penyimpanan energi yang andal untuk menjaga pasokan energi yang stabil. Namun, teknologi penyimpanan energi seperti baterai skala besar masih mahal dan belum banyak tersedia di Indonesia. Pengembangan infrastruktur penyimpanan energi akan mendukung pemanfaatan energi terbarukan yang lebih efisien dan stabil.
  • Dukungan Kebijakan yang Belum Maksimal
    Kebijakan pemerintah dalam mendorong energi terbarukan masih perlu diperkuat. Peraturan yang konsisten, insentif fiskal, dan kemudahan perizinan sangat dibutuhkan untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dukungan kebijakan yang kuat akan menarik lebih banyak investor untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek energi bersih.
  • Kurangnya Kesadaran dan Edukasi Publik
    Pemahaman masyarakat tentang pentingnya energi terbarukan masih terbatas. Kampanye edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat energi terbarukan dan dampaknya terhadap lingkungan sangat penting agar masyarakat lebih mendukung transisi energi ini. Dengan meningkatkan kesadaran publik, Indonesia dapat mempercepat adopsi energi terbarukan di berbagai sektor.

Masa Depan Energi Terbarukan di Indonesia untuk Mencapai SDGs

Dengan komitmen untuk mencapai SDGs, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat pengembangan energi terbarukan. Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk mengatasi tantangan dan mempercepat transisi ke energi bersih. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang ada, Indonesia dapat menciptakan sistem energi yang lebih ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Melalui energi terbarukan, Indonesia tidak hanya memenuhi kebutuhan energinya, tetapi juga membantu dunia mencapai target SDGs yang akan membawa manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi generasi mendatang.

Sumber Referensi:

 

Written by Dwita Rahayu Safitri | 29 Nov 2024