Apakah Memasang PLTS Atap di Dak Lebih Efisien Penyerapannya Dibanding di Genteng?

Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap menjadi semakin populer di kalangan rumah tangga dan bisnis di Indonesia, terutama sebagai solusi untuk menghemat biaya listrik dan mendukung penggunaan energi bersih. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai lokasi pemasangan panel surya yang paling efisien—apakah lebih baik dipasang di dak atau di atas genteng? Efisiensi penyerapannya bergantung pada beberapa faktor teknis yang mempengaruhi kinerja panel surya. Artikel ini akan membahas apakah pemasangan di dak lebih efisien dibanding di genteng, dan apa saja faktor yang memengaruhinya.

1. Kemiringan dan Sudut Penyinaran Matahari

Faktor utama yang memengaruhi efisiensi penyerapan sinar matahari oleh panel surya adalah sudut kemiringannya. Panel surya yang dipasang pada sudut optimal dapat menyerap lebih banyak energi dari matahari. Sudut optimal untuk pemasangan PLTS di Indonesia, yang berada di garis khatulistiwa, umumnya berkisar antara 10° hingga 15°. Pemasangan di dak yang datar memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dalam menyesuaikan sudut panel untuk mendapatkan sudut yang ideal ini. Anda bisa menggunakan bracket untuk mengatur kemiringan panel sesuai kebutuhan.

Sebaliknya, pemasangan di genteng sering kali terbatas pada sudut kemiringan atap itu sendiri, yang mungkin tidak ideal untuk penyerapan sinar matahari. Genteng biasanya sudah memiliki kemiringan tetap yang tidak bisa diubah tanpa memengaruhi struktur atap. Dengan demikian, pemasangan di dak menawarkan keuntungan karena memungkinkan penyesuaian sudut yang lebih optimal sesuai kondisi geografis.

2. Akses terhadap Cahaya Matahari Langsung

Pemasangan PLTS Atap di dak umumnya memberikan akses yang lebih luas dan terbuka terhadap sinar matahari, tanpa hambatan seperti bayangan dari pohon, tiang listrik, atau bangunan lain. Dak yang berada di bagian atas bangunan, dengan permukaan datar, meminimalkan risiko bayangan yang bisa mengurangi efisiensi panel.

Sebaliknya, pemasangan di genteng dapat terhalang oleh objek lain di sekitar bangunan, seperti ventilasi atap atau cerobong asap, yang dapat mengurangi akses ke sinar matahari langsung. Setiap bayangan kecil yang menutupi bagian panel dapat berdampak signifikan pada produksi listrik, karena panel surya bekerja paling efisien dalam kondisi tanpa bayangan.

3. Aliran Udara dan Pendinginan Panel

Efisiensi panel surya juga sangat bergantung pada suhu operasinya. Panel surya yang bekerja pada suhu terlalu tinggi dapat mengalami penurunan efisiensi, karena suhu yang lebih tinggi dapat mengurangi kinerja konversi listriknya. Pemasangan di dak, yang biasanya lebih terbuka dan memiliki ventilasi alami yang lebih baik, memungkinkan aliran udara yang membantu mendinginkan panel.

Di sisi lain, pemasangan di genteng biasanya lebih dekat ke permukaan atap, yang dapat menyebabkan kurangnya sirkulasi udara di sekitar panel dan menyebabkan panas terperangkap. Hal ini dapat meningkatkan suhu panel dan, akibatnya, mengurangi efisiensinya dalam menghasilkan energi. Jadi, dari segi pendinginan, pemasangan di dak bisa lebih unggul.

4. Kemudahan Perawatan dan Akses

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah kemudahan dalam melakukan perawatan dan pembersihan panel surya. Dak, dengan permukaan yang datar, lebih mudah diakses untuk pemeriksaan dan perawatan rutin, seperti membersihkan debu atau kotoran yang dapat menghalangi sinar matahari.

Di genteng, terutama jika atapnya curam, akses untuk pembersihan dan pemeliharaan bisa lebih sulit dan berisiko. Akses yang lebih mudah ke panel di dak juga berarti bahwa pemilik sistem dapat lebih proaktif dalam menjaga kinerja panel tetap optimal.

5. Estetika dan Desain Bangunan

Selain efisiensi teknis, faktor estetika juga sering menjadi pertimbangan dalam pemasangan PLTS Atap. Panel yang dipasang di genteng umumnya lebih terintegrasi dengan desain bangunan dan kurang terlihat, sehingga memberikan tampilan yang lebih rapi.

Namun, jika efisiensi energi menjadi prioritas utama, pemasangan di dak mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Meski lebih terlihat, pemasangan di dak menawarkan fleksibilitas lebih dalam hal konfigurasi dan optimasi panel, yang pada akhirnya meningkatkan produksi energi.

Kesimpulan

Berdasarkan faktor-faktor di atas, pemasangan PLTS Atap di dak sering kali lebih efisien dibanding di genteng, terutama karena fleksibilitas dalam pengaturan sudut, aliran udara yang lebih baik, dan akses sinar matahari yang lebih terbuka. Namun, pilihan terbaik tetap bergantung pada kondisi spesifik bangunan, lokasi geografis, dan preferensi estetika.

Secara umum, untuk memaksimalkan efisiensi penyerapan sinar matahari, dak memberikan lebih banyak keuntungan teknis dibanding genteng. Oleh karena itu, jika dak tersedia, ini bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan untuk pemasangan PLTS Atap.

Sumber:

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), "Panduan Pemasangan PLTS Atap," 2022.
  • International Renewable Energy Agency (IRENA), "Solar Photovoltaic Systems: Design and Installation," 2023.
  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), "Data Intensitas Sinar Matahari di Indonesia," 2022.

Written by Dwita Rahayu Safitri | 18 Oct 2024