7 Alternatif Kendaraan Elektrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Saat ini ada banyak jenis investasi ramah lingkungan, tak terkecuali melalui penggunaan alternatif kendaraan elektrik. Kemajuan ilmu dan teknologi turut mendukung perkembangan di bidang transportasi. Tak hanya ramah lingkungan, berbagai jenis kendaraan elektrik ini juga dibekali berbagai fitur yang akan meningkatkan kenyamanan berkendara penggunanya.

Umumnya, kendaraan elektrik yang ramah lingkungan menggunakan energi yang dihasilkan dari energi terbarukan sebagai pengganti BBM. Cara ini terbukti efektif dalam menghemat dan mengurangi emisi karbon di bumi dari sektor transportasi. Untuk itu, Anda wajib mengenal tujuh alternatif kendaraan elektrik berikut ini demi terciptanya udara yang lebih sehat dan bebas polusi akibat penggunaan bahan bakar minyak maupun bahan bakar gas.

 

Becak listrik

Becak merupakan jenis transportasi tradisional yang bisa dengan mudah Anda jumpai di berbagai penjuru nusantara. Dulu, becak hanya dapat bergerak dengan cara dikayuh menggunakan tenaga manusia, namun saat ini ada banyak becak motor yang melintasi jalanan sehingga menambah tingkat polusi udara.

Kenyataan inilah yang kemudian memotivasi Muhammad Effendy dan Muhammad Nasir Fanani, mahasiswa Politeknik Elektronika Institut Teknologi Surabaya, untuk menciptakan becak listrik yang memanfaatkan energi matahari dan dipadukan dengan motor penggerak. Tak tanggung-tanggung, becak listrik ini bahkan dapat dipakai menempuh jarak sejauh 15 kilometer dengan kecepatan rata-rata antara 10 – 20 km/jam.

 

Kereta hidrogen

Hydrail menjadi salah satu jenis investasi ramah lingkungan berupa kendaraan elektrik yang memanfaatkan energi hidrogen. Diproduksi oleh pemerintah Jerman, Hydrail memiliki komponen berbentuk sel-sel raksasa yang berisi kombinasi hidrogen dan oksigen. Kedua zat itulah yang kemudian menghasilkan energi listrik sehingga mampu membuat Hydrail berjalan di atas rel layaknya kereta api pada umumnya.

Kereta api ramah lingkungan ini membutuhkan setidaknya 95 kilogram hidrogen untuk menempuh jarak sejauh 805 kilometer. Sementara untuk mengisi ulang hidrogen, mekanik Hydrail dapat memasang ulang tangki hidrogen yang sudah disiapkan. Menariknya, kereta api berkapasitas maksimal 300 orang ini juga beroperasi nyaris tanpa suara sehingga tidak menimbulkan polusi udara dan kebisingan.

Kereta listrik

Tak hanya di Jerman, pemerintah Rusia saat ini juga aktif mengembangkan alat transportasi yang ramah lingkungan. Melalui kerja sama antara Russian Railways (RZhD) dan Enel Group, Rusia tengah menciptakan kereta listrik yang menggunakan baterai lithium berkapasitas minimum 10 MWh. Baterai tersebut nantinya akan dirancang khusus sehingga dapat diaktifkan secara otomatis melalui software Enel X.

Proyek kereta listrik pemerintah Rusia ini berjalan beriringan dengan perkenalan generasi baru dalam penggunaan panel surya berbiaya rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenis investasi ramah lingkungan yang dikembangkan Rusia berasal dari sektor transportasi dan pembangunan.

 

Perahu tenaga surya (solar boat)

Selain kereta api hidrogen dan kereta api listrik, Anda juga bisa menemukan jenis investasi ramah lingkungan dalam bentuk perahu. Berbeda dari perahu-perahu lain yang umumnya menggunakan bahan bakar solar, alat transportasi air ini menggunakan energi sinar matahari sebagai sumber energi utamanya.

Di Indonesia sendiri, solar boat sudah dikembangkan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia sejak tahun 2015. Dinamakan Si Jagur, perahu dengan sumber energi tenaga surya buatan anak bangsa ini mampu menjuarai peringkat ke-2 dalam ajang World Solar Challenge di Australia beberapa tahun yang lalu.

 

Bus biogas

Anda mungkin terkejut mendengar kabar bahwa di Inggris terdapat sebuah bus bernama Hound yang menggunakan bahan bakar biogas hasil kotoran hewan ternak. Dikembangkan oleh seorang mekanik profesional, John Bickerton, Bus Hound memanfaatkan limbah peternakan yang diproses menjadi biogas. Kemudian gas tersebut dicairkan dan disimpan ke dalam tujuh buah tangki yang diletakkan di atap bus.

Bus Hound didesain dengan nuansa cat hitam putih menyerupai corak kulit sapi perah. Menariknya lagi, Bus Hound ini mampu melaju dengan kecepatan hingga 123,57 km/jam. Catatan ini jelas menciptakan rekor terbaru sebab pada umumnya bus hanya memiliki kecepatan rata-rata 90 km/jam. Namun demikian, meski tergolong jenis investasi ramah lingkungan, pemerintah Inggris belum siap memproduksi Bus Hound secara massal.

 

Mobil listrik

Tak hanya di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat saja, di Indonesia Anda juga sudah bisa menemukan berbagai mobil tenaga listrik sebagai alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bahkan sudah menciptakan mobil elektrik yang menggunakan tenaga listrik murni maupun hibrida. Keduanya tentu menjadi pilihan tepat ketika energi fosil sudah semakin menipis di Indonesia.

Kedua jenis kendaraan investasi ramah lingkungan ini dibekali dengan motor listrik, dengan kapasitas sebesar 100 KW yang dipadukan dengan teknologi Continuously Variable Transmission (CVT). Satu kali pengisian daya baterai jenis lithium-ion 90 kWh dapat digunakan untuk menempuh jarak maksimal 200 kilometer. Hingga saat ini, mobil tenaga listrik buatan mahasiswa ITS masih terus dikembangkan untuk mendapat hasil terbaik.

 

Motor Listrik

Bekerja sama dengan perusahaan otomotif Garansindo, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui sejumlah mahasiswanya menciptakan sepeda motor listrik bernama Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits). Didukung mesin bertenaga listrik dengan daya motor 5 kW, Gesits bisa dikendarai hingga 80-100 km dalam sekali pengisian ulang baterai. Proses pengisian baterai hingga akan memakan waktu sekitar 1,5-3 jam.

Dilansir dari laman Liputan6.com, Gesits mampu menghemat hingga 50-60 persen daripada motor biasa yang masih menggunakan bahan bakar mesin. Kabarnya, kecepatan Gesits juga tak kalah dari motor 125 cc, yakni bisa melaju hingga 100 km/jam. Keunggulan Gesits sudah dibuktikan sendiri oleh Presiden Joko Widodo yang melakukan test drive Gesits pada 7 November 2018 lalu. Beliau bahkan mengeluarkan statement bahwa jika Gesits sudah resmi diproduksi, beliau akan membeli seratus unit.

Hal tersebut sepertinya akan segera terwujud. Kabar yang diliput Liputan6.com mengatakan bahwa produksi massal Gesits rencananya akan dilakukan pada awal Desember 2018. Saat ini, disebutkan bahwa pihak-pihak yang terkait produksi Gesits tengah mencari jadwal yang paling pas untuk melakukan produksi massal tersebut.

 

Itulah tadi beberapa jenis investasi ramah lingkungan dari sektor transportasi yang bisa menginspirasi Anda untuk terus berinovasi. Meski sebagian besar alternatif kendaraan ramah lingkungan masih berada dalam tahap perkembangan, bukan berarti tidak bisa terwujud dalam waktu dekat. Untuk itu, sebagai salah satu penghuni bumi, Anda juga harus berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan hidup. Sebaiknya gunakan energi tak terbarukan secara bijaksana agar tidak merugikan anak-cucu di masa yang akan datang. Yuk, mari sama-sama menghemat energi!



Written by Inas Twinda Puspita | 04 Dec 2018