5 Kota Terkotor di Dunia

Kualitas udara yang buruk dan polusi yang tinggi menjadi masalah utama bagi banyak kota besar di seluruh dunia. Meskipun ada banyak upaya untuk memperbaiki lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup, beberapa kota masih menghadapi tantangan besar dalam mengatasi polusi. Dari kendaraan bermotor yang terus berkembang hingga pabrik-pabrik besar yang menghasilkan emisi, beberapa kota di dunia berada dalam daftar kota terkotor yang mempengaruhi kesehatan penduduknya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kota dengan tingkat polusi tertinggi yang harus segera mendapat perhatian dalam hal pengelolaan lingkungan dan upaya pembersihan udara.

 


 

1. New Delhi, India

Sebagai ibu kota India, New Delhi terkenal dengan polusi udara yang sangat buruk. Kota ini secara konsisten masuk dalam daftar kota terkotor di dunia karena kombinasi faktor seperti kendaraan bermotor yang sangat banyak, pembakaran terbuka, dan industri yang menghasilkan emisi berbahaya. Di musim dingin, kabut asap tebal sering menyelimuti kota, menyebabkan kualitas udara yang sangat buruk. Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat polusi PM2.5 di New Delhi jauh melampaui batas aman yang disarankan. Meskipun pemerintah India telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mengurangi polusi, termasuk pembatasan kendaraan dan program penghijauan, tantangan besar masih ada.

 


 

2. Lahore, Pakistan

Lahore, kota terbesar kedua di Pakistan, juga dikenal dengan tingkat polusi yang tinggi. Penyebab utama polusi di Lahore adalah emisi kendaraan, asap dari pabrik, dan pembakaran sampah yang tidak terkelola dengan baik. Pada musim dingin, kualitas udara semakin memburuk karena kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran ladang dan pemakaian bahan bakar fosil. Indeks kualitas udara (AQI) di Lahore sering kali mencapai level yang sangat tidak sehat, dan ini berdampak buruk pada kesehatan penduduk kota. Pemerintah setempat tengah berupaya meningkatkan kualitas udara dengan menambah ruang terbuka hijau dan memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan, tetapi dampaknya masih terbatas.

 


 

3. Karachi, Pakistan

Karachi adalah salah satu kota terbesar dan terpadat di Pakistan. Kota ini menghadapi masalah polusi udara yang parah akibat tingginya jumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum, serta pabrik-pabrik yang terus beroperasi dengan sedikit pengawasan. Selain itu, sampah yang tidak terkelola dengan baik semakin memperburuk kondisi udara di kota ini. Tingkat polusi udara di Karachi sering kali mencapai level yang sangat tinggi, yang mengancam kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia. Meskipun Karachi memiliki beberapa proyek penghijauan dan upaya untuk mengganti kendaraan berbahan bakar fosil dengan yang lebih ramah lingkungan, pengelolaan polusi masih memerlukan upaya lebih intensif.

 


 

4. Dhaka, Bangladesh

Dhaka, ibu kota Bangladesh, terkenal dengan kepadatan penduduknya yang sangat tinggi dan polusi udara yang berbahaya. Dengan lebih dari 20 juta penduduk, kota ini menghadapi tantangan besar dalam mengelola limbah, kendaraan bermotor, dan pabrik yang menghasilkan polusi. Selain polusi udara, Dhaka juga memiliki masalah dengan polusi air dan sampah plastik yang mencemari lingkungan. Kualitas udara di Dhaka sering kali berada pada level berbahaya, dengan tingkat polusi PM2.5 yang sangat tinggi. Pemerintah Bangladesh telah meluncurkan beberapa kebijakan untuk memperbaiki kualitas udara, tetapi perubahan besar memerlukan waktu.

 


 

5. Beijing, China

Beijing, ibu kota Tiongkok, adalah salah satu kota yang paling terkenal karena masalah polusinya. Meskipun pemerintah Tiongkok telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi polusi udara, seperti pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, peningkatan transportasi umum, dan penutupan pabrik-pabrik yang mencemari, kualitas udara di Beijing masih menjadi masalah besar. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap polusi di Beijing termasuk emisi dari kendaraan, pembakaran bahan bakar fosil, dan polusi industri. Kota ini juga sering mengalami kabut asap tebal yang membatasi jarak pandang dan mengancam kesehatan penduduk. Meskipun telah ada perbaikan dalam beberapa tahun terakhir, kualitas udara di Beijing masih jauh dari ideal.

 


 

Mengatasi Polusi di Kota-Kota Terkotor

Mengurangi polusi udara di kota-kota terkotor di dunia membutuhkan upaya gabungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini termasuk:

  • Pengurangan Kendaraan Pribadi: Memperkenalkan transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan serta mempromosikan penggunaan sepeda dan kendaraan listrik.
  • Peningkatan Pengelolaan Sampah: Memastikan sampah diolah dengan baik dan tidak dibakar sembarangan yang dapat menyebabkan pencemaran udara.
  • Penghijauan Kota: Membuat lebih banyak ruang terbuka hijau dan pohon untuk menyerap polusi dan meningkatkan kualitas udara.
  • Pengawasan Industri: Memberikan regulasi yang lebih ketat terhadap emisi industri dan mendorong perusahaan untuk beralih ke teknologi yang lebih bersih.

Kota-kota terkotor di dunia, seperti New Delhi, Lahore, dan Dhaka, memerlukan perhatian serius dalam hal pengelolaan polusi. Meskipun upaya untuk mengurangi polusi telah dilakukan, hasil yang signifikan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa berharap kota-kota ini akan memiliki kualitas udara yang lebih baik di masa depan, menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penduduknya.

 


 

Sumber:

Written by Dwita Rahayu Safitri | 17 Dec 2024