4 Negara di Dunia yang Aktif Menggunakan Energi Surya

Sebagai salah satu jenis energi terbarukan, energi surya memiliki beberapa kelebihan tersendiri. Salah satu yang paling mencolok adalah stok energi yang tak akan pernah habis karena berasal dari cahaya matahari. Belum lagi biayanya yang relatif lebih ekonomis jika dibandingkan dengan energi fosil, sumber energi yang digunakan oleh mayoritas orang di Indonesia.

Alhasil, tidak mengherankan jika beberapa negara di dunia mulai beralih menggunakan energi surya untuk mendukung aktivitas harian mereka, terutama terkait kebutuhan listrik. Kira-kira negara mana saja yang saat ini sudah aktif memanfaatkan energi surya?

 

Jerman

Hingga November 2017 lalu, Jerman tercatat sudah melakukan instalasi energi surya hingga 42,8 MW. Mereka masih berencana menambah kapasitas energi surya tersebut hingga mampu menyuplai 80% kebutuhan listrik di Jerman pada 2050. Saat ini, kebutuhan energi di Jerman yang disuplai oleh energi terbarukan masih mencapai angka 32,7%.

Salah satu pembangkit listrik tenaga surya paling besar di Jerman adalah Suryapark Meuro, dengan kapasitas sekitar 166 MW peak yang terdiri dari 636.000 panel surya. Mengingat tingginya pemanfaatan energi surya, tak mengherankan jika Jerman menduduki posisi dua dalam daftar negara penghasil energi terbarukan terbesar.

 

Amerika Serikat

Seiring biaya listrik yang meningkat di Amerika Serikat, jumlah pembangkit tenaga surya pun terus bertambah setiap tahunnya. Meski begitu, porsi pemakaiannya masih terhitung sedikit jika dibandingkan dengan Jerman, yakni masih sekitar 14,27%. California menjadi negara bagian yang pemanfaatan energi suryanya paling tinggi, kurang lebih 60% dari total instalasi energi surya di Amerika Serikat.

Selain energi surya, saat ini Amerika Serikat juga menggunakan hydro power dan wind power sebagai penyuplai utama untuk energi terbarukan. Total kapasitas pembangkitnya mencapai 72 GW.

 

Jepang

Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang sudah curi start memanfaatkan energi surya sejak cukup lama. Selama tahun 2009, negara matahari terbit ini mengalokasikan biaya sebanyak 9 miliar dolar untuk investasi pengembangan energi surya di dalam negeri. Masih pada tahun yang sama, perdana menteri yang menjabat saat itu mengumumkan bahwa sebanyak 32.000 sekolah umum di Jepang akan melakukan instalasi tenaga surya.

Setidaknya sudah ada 42 GW energi surya yang telah dipasang di Jepang hingga akhir 2016 lalu. Hal ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara yang paling cepat dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya.

 

China

Dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 1,3 miliar orang, China tentu memiliki konsumsi listrik yang cukup tinggi. Tidak mengherankan jika produksi energi terbarukan di China sudah mencapai 1 juta Gwh, dengan kapasitas energi surya sebesar kurang lebih 130,25 GW. Kondisi ini membuat China menjadi negara yang punya kapasitas energi listrik terbesar di dunia. Beberapa provinsi dengan tambahan kapasitas energi surya paling besar adalah Shandong, Henan, dan Xinjiang.

Tak berhenti sampai di situ, melalui Administrasi Energi Nasional (AEN), dalam strategi pengembangan energi surya selama 2016-2020, China menyatakan targetnya untuk menambah lebih dari 110 GW energi surya. Pada 2016, beberapa pembangkit listrik tenaga surya di China berkontribusi menghasilkan listrik 66,2 miliar Kwh.

 

Itulah beberapa negara di dunia yang saat ini sudah aktif memanfaatkan energi surya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Negara kita mungkin belum terlalu aktif dalam hal tersebut, tetapi kita memiliki potensi energi surya yang cukup besar. Jika dimaksimalkan, energi surya bisa memberikan solusi untuk kebutuhan energi listrik.

 

Written by Biru Cahya Imanda | 10 Sep 2018